Hey Yo What's Up Anak Nongkrong! It's Your VJ Daniel

Hot Questions

Hey Yo What's Up Anak Nongkrong! It's Your VJ Daniel

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Kamis, 06 Okt 2022 13:13 WIB
Jakarta -

Ada masa dalam pertelevisian Indonesia, penonton disuguhkan dengan saluran berbasis musik dari Amerika Serikat, MTV. Masuk sejak 1995, MTV Indonesia kemudian menjelma menjadi acuan bagi banyak anak muda Indonesia kala itu jika bicara musik dan lifestyle, juga para host/presenter yang disebut VJ.

Daniel Mananta terpilih menjadi VJ pada 2003, masuk ke dalam deretan VJ MTV paling terkenal saat itu. Bersanding dengan beberapa nama familiar lain seperti Cathy Sharon, Sarah Sechan, Jamie Aditya, Herjunot Ali dan lainnya.

Saat berbincang dengan detikHOT, Daniel mengakui bahwa menjadi VJ MTV Indonesia saat itu merupakan pintu masuknya yang tidak akan pernah dia lupakan. Semua hal tentang Daniel Mananta hari ini, pola pikir, keluarga, karier sampai saluran YouTube miliknya adalah pemandangan sepanjang perjalanannya usai memasuki pintu MTV Indonesia. Untuk itu, Daniel sepakat untuk menceritakan dari awal, serta dinamika masa-masa yang disebut banyak orang sebagai 'golden era' tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daniel ManantaDaniel Mananta Foto: Pradita Utama/detikcom

Daniel remaja menempuh pendidikan SMA dan kuliah di Australia. Sepanjang masa kuliah itu, dia menyambi mengerjakan Multilevel Marketing (MLM). Pulang ke Indonesia, Daniel melanjutkan kegiatan membantu ayahnya berjualan di Mangga Dua. Daniel pesimis di awal, karena dia tidak mengerti pergaulan Jakarta dan Indonesia, serta suku Tionghoa yang rasanya bisa menjadi hambatan paling besar, apalagi saat itu masih sangat membekas dalam ingatan dan kondisi jalanan, awan gelap kerusuhan 1998.

"I really didn't like it. Gue suka presentasi, tapi gue nggak suka jualannya. Untuk follow up orang beli barang gue itu gue nggak suka, kayak gue gengsi. Jadi, ke mana-mana gue yang presentasi semua, tapi nggak disuruh beli."

ADVERTISEMENT

"Gue mikirnya nggak mungkin karena kita Chinese, kapan ada Chinese di dunia entertainment, itu konteksnya. Gue bikin first vlog ever made, pake handycam gede, bikinnya kayak kokoh Mangga Dua lah pokoknya. Minggu depannya, MTV telepon minta datang untuk casting. Setelah selesai, respons dari mereka kok gue bagus, mereka tanya gue punya latar belakang entertainment atau nggak. Dari 6.000 pelamar, gue terpilih menjadi 10 finalis untuk karantina dan dari 10 gue yang jadi pemenangnya. Dan, gue akhirnya menyadari, gue bagus pun karena jualan MLM selama tiga tahun di Australia itu. The rest is history and that was almost 20 years ago."

Cemooh sempat dirasakan Daniel di awal-awal penampilannya, khususnya bilang secara offline di kafe atau bar. Akan tetapi, semakin dijalankan, semakin Daniel menemukan potongan yang hilang dari hidupnya. Dia benar-benar merasa di rumah.

Daniel ManantaDaniel Mananta Foto: Pradita Utama/detikcom

"Panggung pertama gue itu di BC Bar (dulu berada di Area Thamrin, Jakarta Pusat). Gue on stage jam 1 pagi, orang-orang sudah pada 'gedek'. Gue nyapa, malah disuruh turun. Sebulan pertama rasanya pekerjaan ini nggak tepat buat gue. Bulan kedua masih ngerasa yang sama. Bulan ketiga, for some reason, ketika ngelucu, orang-orang sudah terima. Nah, di situ gue merasa I feel home."

"Gue merasa kayak ada sebuah puzzle yang hilang. Ketika jadi VJ MTV, di atas panggung dan orang-orang teriakin nama gue, I feel like home. Dan, gue langsung merasa, 'man, this is my office, this is my passion'. Banyak orang ketika di atas panggung, mereka takut atau gagap. Tapi energi gue langsung naik berkali-kali lipat."

Memiliki perasaan menjadi yang paling keren sedunia, saat itu bukanlah sesuatu yang berlebihan. Wajah, gaya bicara dan gaya berbusana Daniel menjadi referensi. Rambutnya yang bergaya khas Harajuku di Jepang, berangkat dari idolanya, grup musik L'arc En Ciel. Kalimat pembuka 'hey yo whats's up anak nongkrong' populer bahkan sebelum para YouTuber masa kini menggunakannya.

"Lo bayangin, selama 24 jam gue muncul. Kalau dicekokin sesuatu selama 24 jam, yang nggak keren jadi keren. Padahal sebetulnya, pada era gue, MTV di Amerika sudah mulai turun, di sini baru hype. Ketika YouTube masuk, barulah terasa MTV jadi tidak relevan."

Dengan popularitas di puncak pergaulan Ibu Kota, secara pendapatan dan urusan administratif pekerjaan, ternyata ada hal-hal yang mungkin bagi masyarakat awam cukup membuat terkejut. Misalnya urusan pendapatan, di masa jayanya, Daniel menerima gaji bulanan di bawah angka Rp8 juta, untuk seluruh pekerjaan yang dilakukan, on air maupun off air.

Daniel ManantaDaniel Mananta Foto: Pradita Utama/detikcom

"Awal banget jadi VJ MTV itu di bawah Rp8 juta, tahun 2003. Nggak ada fasilitas apa-apa. Jadi, waktu menan itu gue dapet uang Rp50 juta, langsung kasih orangtua. Setelah itu, gue dapet gaji. Gue sebagai VJ MTV mobil aja nggak punya. Sampai ada masanya waktu itu gue mau cabut, mereka kalang-kabut, terus gue dinaikin gajinya 3x lipat dan langsung jadi VJ senior. MTV itu juga posesif tahu!"

Posesif? Apa maksud dari MTV posesif?

"MTV itu posesif banget sampai ketika gue ditawarkan jadi host Indonesian Idol itu berantem dulu, padahal TV-nya satu grup. Jadi waktu itu timeline-nya adalah gue host di Idol 2008, tapi masih aktif MTV sampai 2011. Menurut gue itu bakal bagus karena orang-orang yang nonton di Idol, juga jadi mau nonton gue di MTV. Di momen inilah gue mengeksploitasi kepopuleran gue, finansial stabil, gue spent well and save well."

Membahas era MTV, kurang lengkap jika tidak menyinggung hubungan antar VJ. Dan, benar, ada satu drama yang menurut Daniel, layak untuk dimuat, di antara kejadian-kejadian lainnya yang sepertinya kurang elok. Kejadian ini adalah saat dirinya, Arie Untung dan Nirina Zubir memutuskan untuk hengkang.

"Rata-rata hubungan kami aman, gue dulu masuk pas banget ketika Edi Brokoli ngomongin Sheila On 7. Jadi ada saatnya, Arie sama Nirina mau cabut, mereka merasa lebih laris pekerjaannya di luar MTV, terus mereka ngajak gue. Saat itu Nirina ingin lebih fokus ke akting, Arie ke dunia komedi, ditambah kita dibayarnya kecil. Gue bilang, gue akan pikir-pikir dulu. Di Hari H mau jumpa pers soal itu, MTV kalang-kabut, mereka datang gue tanya apakah gue mau cabut atau nggak. Gue bilang tergantung dari lo mau bayar gue berapa. Gue sebagai VJ MTV mobil aja nggak punya. Terus gue dinaikin gajinya 3x lipat dan langsung jadi VJ senior."

Namun, ada satu hal yang menjadi kontradiksi dari semua cerita kesuksesan Daniel di awal kariernya sebagai VJ tersebut. Bahwa, ada sebuah fakta, pria kelahiran Agustus 1981 itu, merupakan objek perundungan di masa sekolah, khususnya SMA.

Daniel ManantaDaniel Mananta Foto: Pradita Utama/detikcom

"Pas lagi SMA gue sebenarnya di-bully. Sekolah gue kan sekolah cowok semua dan asrama. Ketika di Australia itu gue diejeknya 'grey hair'. Terus juga, di sekolah gue ada 3 anak Indonesia yang dikenal, pertama namanya Rikas, dia orang Indonesia paling ganteng di sekolah. Kedua, Rizki, dia sahabat gue yang paling pintar di sekolah. Ketiga, gue sendiri, karena paling aneh satu sekolah. Dulu nggak ada yang mau berteman sama gue, nembak cewek juga susah banget."

"Makanya ketika gue jadi selebriti, itu bentuk balas dendam gue. Dan karena ketenaran jadi pengubah hidup gue, gue jadi takut kalo sudah nggak tenar gue bakal gimana? Apakah gue akan kembali jadi orang yang di-bully lagi?"

Pertanyaan itu akan dijawabnya sendiri dalam cerita perjalanannya menemukan Tuhan, atau justru Tuhan yang menemukan dia. Selengkapnya hanya di detikHOT.


Hide Ads