Memiliki sosok idola yang dibanggakan dan diteruskan perjuangannya adalah salah satu pencapaian tersendiri bagi Kak Seto. Dalam konteks ini, idola itu adalah pasangan suami-istri, Pak dan Bu Kasur, dan perjuangannya adalah mendidik dan melindungi terus anak-anak Indonesia.
Pertemuan Kak Seto dengan Pak Kasur pada April 1970 itu tidak akan pernah dilupakannya, bahkan hingga 50 tahun kemudian. Kepada detikHOT kenangannya begitu rinci tentang bagaimana anak-anak mengubah hidup Seto remaja yang kala itu menggembel tanpa tujuan di emperan Blok M, Jakarta. Tidak ada alasan lain yang dilontarkannya selain memang panggilan dari hati.
Dan, pesan Pak Kasur akan terus disimpannya rapat-rapat. Dijalankannya dengan sepenuh hati, mulai hari itu, sampai tulisan ini diberitakan.
"Dek, kalau saya mati, tolong adek lanjutkan perjuangan saya mendidik dan melindungi anak-anak Indonesia. Itu pesan Pak Kasur sambil pegang pundak saya. Saya catat dan saya ingat setiap malam sampai sekarang. Apa yang saya jalani, adalah bentuk konsistensi saya sekaligus mengikuti jejak guru besar saya," Kak Seto mengenang perkataan gurunya.
Praktis Prof. Dr. H. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. telah membawa pesan tersebut selama lebih dari lima dekade. Membuatnya mendapatkan berbagai penghargaan dari luar negeri, memiliki yayasan dan sekolah, serta memimpin organisasi di level nasional.
Sekarang, usia penggemar film-film Jackie Chan itu sudah 71 tahun, sepertinya sudah waktunya memikirkan siapa yang menjadi penerus.
"Waktu itu kan 3 periode, 1998-2002. Lalu saya terpilih lagi dari 2002-2006. Lalu 2006-2010, di sini waktu mau dipilih kembali saya sudah mau mundur. Sudah saatnya berikan kesempatan itu pada yang muda-muda. Karena saya juga sambil mengurus anak dan cucu. Saya juga mau menikmati hidup dengan keluarga karena kurang waktunya, anak 4, cucu udah mau 4. Anak paling tua sudah menikah, anak bungsu sudah 22 tahun," curhat Kak Seto kepada detikHOT.
"Saya sudah sampaikan, waktu ditunjuk lagi untuk memimpin, saya hanya sementara. Saya mohon segera ada tokoh-tokoh muda yang penuh energi dan kreatif untuk menggantikan. Marilah muncul jutaan tokoh-tokoh muda yang terus peduli pada perlindungan anak. Jangan hanya bilang ini tugas negara, karena dalam UU Perlindungan Anak, ada pasal yang menyatakan siapapun yang mengetahui ada kekerasan terhadap anak tapi diam saja, tidak berusaha menolong atau minimal melapor, bisa terkena pidana atau sanksi minimal 5 tahun penjara," sambungnya lagi.
Ketika ditanya apakah anak-anak kandungnya akan meneruskan, Kak Seto belum bisa menjawab. Dia mengakui bahwa pekerja yang dia lakukan ini penuh risiko, tidak heran jika beberapa memiliki pertimbangan tersendiri untuk meneruskan dedikasinya.
"Pekerjaan ini penuh risiko dan tantangan, jadi mungkin ini yang membuat orang-orang mikir dulu."
Kak Seto sudah mewujudkan pesan Pak Kasur sepanjang usianya. Melahirkan Si Komo yang fenomenal, sedikit kontroversial. Menemani anak-anak Indonesia sejak 1975 lewat berbagai program televisi, dongeng dan nyanyian. Kepada detikHOT juga Kak Seto mengatakan ini semua adalah wujud balas budinya, atas masa kanak-kanak yang menyenangkan di Klaten dahulu.
"Dedikasi saya untuk anak Indonesia akan saya bawa sampai akhir hayat saya. Karena, jadi peduli itu penting sekali," tandas Kak Seto.
(mif/nu2)