Dokter Siska masih tak terima atas laporan yang dilayangkan oleh Kevin Hillers ke polisi. Ia membantah telah melakukan penganiayaan kepada mantan kekasihnya tersebut.
Dokter Siska menyebut Kevin Hillers hanya playing victim. Penganiayaan yang terjadi sebenarnya dilakukan oleh Kevin Hillers kepada dokter Siska.
Jika memang Kevin Hillers merasa dianiaya, dokter Siska menantangnya untuk menunjukkan bukti visum. Karena yang diketahui oleh dokter Siska, Kevin Hillers tidak pernah melakukan hal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kejadian penganiayaan itu, dia tidak pernah melakukan visum. Dia hanya kontrol saraf kejepit. Di situlah permasalahan dia. Dia tidak memiliki bukti visum," kata dokter Siska saat ditemui Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Seperti diketahui, dokter saraf yang didatangi oleh Kevin Hillers merupakan rekan sejawat dokter Siska. Pada tanggal 30 Mei lalu, dokter Siska mengetahui bahwa kedatangan Kevin Hillers ke rumah sakit itu untuk melakukan kontrol saraf kejepit, bukan visum.
Dokter Siska benar-benar merasa dirugikan oleh Kevin Hillers. Akibat perseteruannya dengan Kevin Hillers, dokter Siska rugi miliaran rupiah.
Ia kehilangan beberapa pekerjaan karena tersandung masalah hukum. Dokter Siska merasa apa yang dialami benar-benar seperti sudah jatuh tertimpa tangga.
"Saya rugi Rp 1,8 miliar. Saya dirugikan secara materil, immateril mulai dari kontrak Brand Ambassador yang dilanggar, kontrak kerja sama produk pemutih yang masih berjalan sampai 2023 pun diputuskan secara sepihak," tukas dokter Siska.
Pernyataan-pernyataan Kevin Hillers dan adiknya dianggap telah mencemarkan nama baik dokter Siska. Ia pun telah melaporkan kejadian tersebut atas dugaan pelanggaran ITE ke Cyber Crime Polda Metro Jaya. Yaitu terkait merekam tanpa izin, menyebarkan luaskan rekaman dengan muatan pencemaran nama baik dan hal bersifat privasi atas video pertengkaran mereka.
(hnh/mau)