Dua tahun setelah memutuskan keluar dari gelar bangsawan senior, Fab Four kembali berkumpul lagi. Mereka adalah Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton, serta Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Kakak-beradik dan istri masing-masing itu kumpul di luar Kastil Windsor sepeninggal Ratu Elizabeth II.
Mereka tampil bersama pada 10 September setelah kematian sang ratu di Kastil Balmoral, Skotlandia, di usia 96 tahun. Dua pasangan itu muncul di halaman perkebunan yang berfungsi sebagai rumah mendiang raja selama dua tahun terakhir di masa pandemi COVID-10.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka berjalan-jalan untuk melihat buket dan karangan bunga yang diletakkan oleh para pelayat. Di luar gerbang kastil Windsor, mereka menyapa masyarakat Inggris yang sudah menunggu di luar.
Seorang remaja berusia 14 tahun berbicara kepada Meghan Markle. Istri Pangeran William itu menghampiri remaja yang membawa dan menanyakan mengenai nama dan bagaimana harinya, serta berapa lama menunggu di luar kastil.
"Saya bertanya apakah saya bisa memeluk, dan dia memeluk saya kembali. Itu adalah momen yang luar biasa. Aku hanya merasa perlu untuk memeluknya dan senang sekali melihat mereka berempat bersama-sama," kata remaja tersebut, dilansir dari E! Online.
Selama beberapa tahun terakhir, pemberitaan internasional heboh karena William dan Harry, serta Kate dan Meghan terjadi ketegangan. Mereka bersitegang setelah Duke dan Duchess of Sussex mundur dari peran mereka sebagai bangsawan senior di awal 2020.
Tapi Harry dikabarkan tetap dekat dengan keluarga dan kerabat seniornya. Dia dan Meghan juga mengunjungi sang ratu pada April lalu bersama kedua anak-anaknya.
"Itu adalah perjalanan bersama pertama Sussex ke Inggris sejak pindah ke Amerika Serikat. Harry telah mengunjunginya sendiri beberapa kali, termasuk untuk menghadiri pemakaman kakeknya Pangeran Philip pada tahun 2021," ungkap seorang sumber.
Sebelumnya, Pangeran William sempat mengucapkan duka atas kepergian Ratu Elizabeth II di akun Instagram pribadinya.
"Pada hari Kamis, dunia kehilangan seorang pemimpin yang luar biasa, yang komitmennya terhadap negara, alam dan Persemakmuran adalah mutlak. Begitu banyak yang akan dikatakan di hari-hari mendatang tentang arti dari pemerintahan bersejarahnya," tulisnya.
"Namun, saya telah kehilangan seorang nenek. Dan sementara saya akan berduka atas kehilangannya, saya juga merasa sangat bersyukur. Saya telah mendapat manfaat dari kebijaksanaan dan kepastian Ratu dalam dekade kelima saya," pungkasnya.