Anak Mensos Risma, Fuad Benardi, marah besar di tempat bermain anak. Ia merasa diperlakukan berbeda.
Kepada detikcom, Fuad Benardi menceritakan kronologi kejadian tersebut. Awalnya sang istri, Erra Masita Maharani, masuk ke salah satu tempat bermain anak untuk mengajak buah hatinya bersenang-senang.
Lalu Erra Masita Maharani yang mendampingi anaknya kerap menerima teguran pegawai tempat bermain. Hal itu terjadi dikarenakan masalah masker.
"Sejak awal memang ditegaskan masuk harus pakai masker, kalau nggak pakai masker dapat teguran 3 kali, lalu pegawainya berhak mengusir. Waktu itu sebagai parents aku okein. Setelah di dalam anakku memang nggak mau pakai masker sudah aku paksa dan itu aku juga sudah diingatkan dan dibuntutin sama salah satu pegawainya cowok. Ke manapun anakku pergi dia buntutin aku," ujar Erra.
Fuad Benardi punya alasan mengapa anaknya tak mau pakai masker. Hal itu dikarenakan buah hatinya masih kecil.
Namun, Fuad Benardi tetap merasa ada tindakan yang berbeda. Pegawai tempat bermain itu seakan begitu mengawasi sekali anaknya.
"Namanya anak 2 tahun ya pasti melawan karena dari dulu ketika dipakaikan masker mesti tidak mau. Tindakan diskriminasi sudah terlihat dari awal, saat mulai bermain. Anak kami lewat pendamping sudah diingatkan bolak-balik untuk memakaikan masker bahkan sampai diinfokan lewat microphone. Karena tetap tidak mau pakai akhirnya kami diminta untuk keluar. Saat itu kami bisa menerima karena memang aturan seperti itu," tutur Fuad.
Di saat hendak keluar dari tempat bermain itu, Fuad Benardi dan Erra Masita Maharani melihat ada dua anak tak memakai masker. Mereka makin merasa janggal setelah dua anak itu tak diperingati dan dijaga.
Fuad Benardi dan Erra Masita Maharani pun menumpahkan kekesalan ke tempat bermain tersebut. Mereka sama sekali tak terima dan merasa ada perbedaan perlakuan.
"Apabila diusir harusnya semua anak yang tidak pakai masker diusir, tidak hanya anak kami yang mohon maaf suku Jawa sementara lainnya suku berbeda," kata Fuad.
"Marah dong kenapa anak gue digituin, anak orang lain yang mungkin kelihatan berada nggak digituin juga. Beda banget perlakuannya," sahut Erra.
Baca juga: Cerita Anak Risma Ngamuk di Tempat Main Anak |
Fuad Benardi dan Erra Masita Maharani pun bicara soal reaksi pegawai tempat bermain tersebut. Mereka heran mengapa para pekerja itu cuma diam.
"Saat saya marah-marah, bagian resepsionis kayak pura-pura kebingungan dan nyari HT, padahal posisi anak yang tidak pakai masker itu berada di belakang resepsionis," ujar Fuad.
Gegara merasa didiskriminasi, Fuad Benardi dan Erra Masita Maharani berniat bertatap muka dengan manajemen tempat bermain. Mereka mengatakan kejadian itu baru pertama kali dirasa.
"Bini pengin ketemu dengan manajemen dan konfirmasi kenapa bersikap seperti itu," tutur Fuad.
Postingan Fuad Benardi terkait merasa didiskriminasi tempat bermain anak pun viral. Hal itu turut memantik beberapa figur centang biru bereaksi keras.
Saat hendak meminta konfirmasi, detikJatim ditemui Dini dan Feri sebagai penanggung jawab Playtopia cabang Surabaya. Sayangnya, tidak ada klarifikasi dari mereka, semua dilimpahkan ke pihak Playtopia pusat di Jakarta.
Akan tetapi, Dini mengakui bahwa kejadian itu memang terjadi di Playtopia cabang Surabaya. Tetapi ia tidak menjelaskan atau mengklarifikasi kejadian tersebut.
"Memang kejadiannya di sini, tapi kami cuma cabang, enggak bisa ngomong apapun. Harus dari pusat dulu. Sudah aturan dari pusat langsung," kata Dini penanggung jawab Playtopia cabang Surabaya, Kamis (1/9/2022).
Oleh sebab itu, ia menyampaikan bila ingin meminta klarifikasi atas peristiwa yang terjadi berkaitan dengan cucu dari Tri Rismahirini, bisa menghubungi pihak pengelola di Jakarta.
"Kalau mau klarifikasi langsung ke pusatnya saja langsung, karena kami nggak ada wewenang untuk menjawab itu semua. Pusatnya di Jakarta," ujarnya.
(mau/nu2)