Saraf Kejepit Ferry Irawan Kambuh, Venna Melinda Lakukan Ini

Saraf Kejepit Ferry Irawan Kambuh, Venna Melinda Lakukan Ini

prih prawesti febriani - detikHot
Kamis, 11 Agu 2022 14:47 WIB
Ferry Irawan dan Venna Melinda mendatangi salah satu klinik Lamina di kawasan Jakarta.
Foto: ist.
Jakarta -

Belum lama ini Ferry Irawan mengalami keluhan yang sebelumnya tidak pernah terjadi padanya. Penyakit saraf kejepit Ferry Irawan belakangan kambuh.

Mengetahui penyakit sang suami kambuh, Venna Melinda langsung mencari informasi untuk menyembuhkannya. Karena sang suami tidak mau menjalani operasi maka Venna Melinda dan Ferry Irawan mendatangi Klinik Lamina Pain and Spine Center.

Ada serangkaian tes yang dilakukan Ferry Irawan kala itu. Ferry Irawan akhirnya menjalani tindakan non bedah yaitu endoskopi PECD untuk mengatasi saraf kejepitnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferry Irawan ditangani oleh dokter Mahdian Nur Nasution, Sp.BS. Dokter spesialis bedah saraf yang menanganinya, menyarankan untuk melakukan teknik pengobatan terbaik untuk saraf kejepit yaitu endoskopi PECD yang lebih aman dan minim risiko.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang sudah lama nih, saya merasakan leher sering kaku, ditambah nyerinya ini menjalar sampai ke lengan jadi rasanya kok kayak kebas," kata Ferry Irawan saat ditemui di salah satu Klinik Lamina Pain and Spine Center, beberapa waktu lalu.

Venna Melinda yang setia mendampingi Ferry Irawan mengaku langsung gerak cepat mencari informasi mengenai saraf kejepit ini. Ia mencari tahu soal Klinik Lamina ini.

Dalam penuturannya, dokter Mahdian mengatakan tindakan ini dianggap yang paling efektif karena Ferry Irawan takut melakukan operasi.

"Karena menggunakan teknologi kamera yang canggih, maka kita bisa melihat kondisi saraf dengan jelas dan detail sehingga jepitan saraf dapat dilepaskan melalui alat endoskopi tersebut," tutur dokter Mahdian.

"Dengan akses yang hanya sebesar 4 mm tadi, kerusakan yang ditimbulkan juga sangat minimal, tidak melakukan pemotongan pada jaringan otot, tidak merusak bantalan tulang dan juga tidak merusak ligamen. Keunggulan lain dari endoskopi PECD adalah risiko kecil untuk kerusakan jaringan atau cedera pada pembuluh darah. Selain itu, waktu tindakan juga relatif singkat hanya sekitar 45 menit. Pasien hanya membutuhkan satu hari perawatan pasca tindakan dan dapat pulang ke rumah untuk melakukan rawat jalan. Bahkan, pasien dapat melakukan aktivitas hampir normal, seperti menyetir, bekerja di kantor, ataupun aktivitas harian lainnya. Tindakan endoskopi PECD Joimax ini merupakan satu-satunya metode pengobatan saraf kejepit leher di Indonesia yang hanya dimiliki oleh Lamina Pain and Spine Center," sambung dokter Mahdian.




(wes/pus)

Hide Ads