Fenomena Citayam Fashion Week tidak lepas dari sosok Bonge. Remaja ini sebelumnya sering nongkrong di kawasan Dukuh Atas.
Kini, Bonge semakin terkenal. Banyak kemudian yang penasaran dengan kehidupannya yang ternyata punya masa lalu kelam.
Bonge mengaku sering menjadi sasaran perundungan. Hal itu didapatkan justru dari lingkungan sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bocah asal Cilebut, Bogor, tersebut mengaku mengalami perundungan lewat kata-kata hingga tindakan.
Salah satu momen itu diceritakan oleh Erni, ibunda Bonge. Ia menyebut anaknya sebenarnya tidak pernah ingin memiliki masalah dengan orang lain.
"Pas tarawih, itu ada anak yang lebih besar nyiram pasir ke kepala," kata Erni di channel YouTube Trans 7.
Sampai saat ini, Erni tidak tahu masalah apa yang membuat Bonge mengalami perundungan. Ia hanya mendapatkan informasi tersebut dari sang anak.
![]() |
Ketika bercerita mengenai hal tersebut, Erni pun berusaha menahan tangis. Ia sedih dengan perlakuan orang lain terhadap Bonge.
"Alasannya kenapa, kurang tahu. Pas pulang cuma bilang, 'Mama aku disiram pasir'," ucap Erni.
Ketika itu, Bonge mengaku masih terlalu kecil. Ia memilih untuk pergi meninggalkan pelaku perundungan itu ketimbang melawannya.
"Dulu Bonge belum ngerti soal berantem," ujar Bonge.
Belakangan, Bonge memang punya ciri khas saat nongkrong di Sudirman. Selain busana yang akhirnya memunculkan 'Citayam Fashion Week', ia juga punya gaya lain yaitu rambut poni badai.
Rambut gondrong menjuntai ke depan yang kadang-kadang menghalangi penglihatannya sendiri. Dalam wawancaranya dengan konten kreator, Bonge bahkan terlihat sibuk membenahi rambutnya. Tapi Bonge ingin selalu mempertahankan gaya tersebut dengan sebuah alasan.
"Nggak ada rencana kata dia, karena ada komunitasnya 'Gerolet Pasir', Gerombolan Molet Pantang Diusir," kata Bonge dituturkan kepada konten kreator, Andy Tumere.
(dar/nu2)