Kata Ustaz: Pakaian di Dunia akan Diminta Pertanggungjawaban di Akhirat

Kata Ustaz: Pakaian di Dunia akan Diminta Pertanggungjawaban di Akhirat

Tim detikcom - detikHot
Rabu, 27 Jul 2022 06:00 WIB
Pendakwah
Nasihat Ustaz Maulana tentang pakaian. Foto: dok. Instagram Ustaz Maulana
Jakarta -

Citayam Fashion Week viral dan jadi sorotan saat ini. Dimana mereka berlomba-lomba menunjukkan gaya berpakaian atau fashion yang berbeda-beda.

Bicara soal pakaian, menjadi salah satu hal yang akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Kata Ustaz melansir nasihat dari Ustaz Maulana dalam Islam Itu Indah tentang pakaian.

Ustaz Maulana menjelaskan tentang pakaian yang kita pakai di dunia akan berpengaruh dengan hari pertanggungjawaban di akhirat. Jangan sampai pakaian yang dipakai membawa kepada kedurhakaan dan kesombongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana:

Membicarakan tentang pakaian, pakaian itu yang digunakan apakah berpengaruh dengan di akhirat kelak? Jawabannya, iya, iya, dan iya.

ADVERTISEMENT

Kenapa? Karena pakaian yang kita gunakan akan dimintai pertanggungjawabannya. Apakah pakaian yang dikenakan dibawa pada ketaatan atau justru dibawa kepada kedurhakaan.

Apakah dibawa pakaian itu menjadi bentuk kesombongan? Sehingga dikatakan pakaian yang melewati mata kaki artinya tidak akan masuk surga? Kenapa? Karena ada pakaian kesombongan, karena pada saat itu menampilkan kesombongan.

Maaf, astaghfirullahaladzim, tanpa menggurui hanya mengingatkan buat kita semua, bahwa berbicara tentang pakaian itu pun apakah pakaian itu menimbulkan sesuatu yang menutup aurat, atau menampilkan atau membuka atau mengumbar aurat. Atau menggunakan pakaian ini sebagai menutup aurat atau mengangkat kemuliaan.

Yang dimaksud (pakaian melewati mata kaki) di sini adalah di zaman itu orang yang bajunya ke luar (melewati mata kaki, karena Sayyidina Abu Bakar As Sidiq menanyakan kepada Rasulullah SAW, 'Bagaimana dengan pakaian saya, celana saya ya Rasul? Pakaian saya sampai melewati mata kaki.' Kata Nabi Muhammad SAW, 'Bukan itu, maksudnya Nabi adalah bentuk kesombongan.'

Nah, yang kita miliki akan diminta pertanggungjawabannya, dari mana kau ambil, akan kemana kau pakai. Ingat hati-hati, pakaian bertumpuk, tidak pernah dipakai akan dikenakan pertanggungjawaban.

Maka ada bagusnya, kita diperintahkan untuk menggunakan pakaian-pakaian itu untuk salat. Kalau saya biasanya alhamdulillah, pakaian itu saya urut jadi semua kepakai semua. Takutnya diminta pertanggungjawabannya, kalau bisa dipakai salat, dipakai beribadah. Jadi semua baju-baju itu sudah pernah dibawa ke masjid, atau dipakai salat.

Jangan sampai hanya ditampilkan di hadapan manusia, terus naudzubillah tidak dipakai beribadah kepada Allah. Jadi pakaian itu bisa menjadi pertanggungjawaban di akhirat, bisa jadi kebanggaan, lalu pakaian yang kita gunakan bisa jadi saksi dari kemuliaan.

Mohon maaf, sampai Nabi Musa AS diceritakan menggunakan pakaian double.




(pus/wes)

Hide Ads