Nikita Mirzani ditahan setelah 24 jam diperiksa di Polres Serang Kota, Banten.
"Pasca penangkapan selama 24 jam, sore ini penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota telah mengeluarkan Surat Perintah Penahanan terhadap tersangka NM. Sesuai dengan standar operasional prosedurnya, maka setiap tersangka yang akan ditahan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter kepolisian," tulis Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditahannya Nikita Mirzani karena kasus yang dilaporkan kekasih Nindy Ayunda itu menuai reaksi. Fitri Salhuteru terang-terangan menyentil soal kasus yang lebih berat dan sudah 3 kali mangkir tapi tak juga ada tindakan jemput paksa.
"Bagaimana menurut kalian
Ada yang 3 kali mangkir hanya di keluar kan surat penjemputan. ( ga di jemput juga )
Nikita, 1 kali mangkir katanya, padahal mengirimkan surat mohon di Ajukan saya sebagai saksi kalau bisa, tapi tetap di jemput. (Panggilan utk di mintai keterangan tambahan )," tulis Fitri Salhuteru dalam feed Instagramnya.
"Saya rakyat hanya berpendapat. #polisipilihkasih," tulisnya lagi.
Fitri Salhuteru menuliskan tentang pelaku dugaan penyekapan yang mendapat perlakuan istimewa. Sedangkan pelaku dugaan pasal ITE diperlakukan seperti teroris.
"Pasal penyekapan di perlakukan istimewa, Pasal ite di perlakukan bak teroris. Miris #polisipilihkasih," tulis Fitri Salhuteru.
Unggahan Fitri Salhuteru langsung dipenuhi komentar dukungan untuk Nikita Mirzani. #polisipilihkasih juga banyak di-repost oleh Fitri Salhuteru.
Fitri Salhuteru juga mengunggah video penjelasan polisi Polres Jakarta Selatan soal sudah mengeluarkan surat penjemputan paksa untuk Nindy Ayunda. Akan tetapi, sampai saat ini mereka belum bisa menemukan keberadaan Nindy Ayunda yang sudah 2 kali mangkir dari panggilan pemeriksaan.
"Mungkin bisa mencontoh polres serang kota
Dan terlapor bisa mencontoh nikita, hadapi semua resiko dari perbuatan," sindir Fitri Salhuteru.
Ada juga netizen yang menyentil peran Dito Mahendra.
"Dari sini orang bisa menilai Uang dan kekuasaan bisa mendudukan siapapun demi menutupi kebohongan, dan itu yg di alami rakyat kecil, niki bisa aja dia menggunakan cara tersebut, tapi dia tidak mau melakukan hal itu karena dia membela kebenaran dan patuh pada aturan di Indonesia... Ketika kebenaran ingin membongkar kebohongan itupun bersatu melakukan apa pun tuk menyerang kebenaran tuk menutupi kebohongan mereka. Tapi suatu saat nanti kebohongan itu pasti akan terbongkar 1/1 Percayalah," tulis akun Jer** kepada Fitri Salhuteru.
"Yang melaporkan ga pernah di temui padahal udah 3x mangkir. Yang di laporkan di jemput kayak teroris di depan anak2nya lagi," bela akun dan**.
(aay/pus)