Masalah yang menjerat Nindy Ayunda atas dugaan penyekapan eks sopirnya, Sulaeman, masih terus berjalan. Sang penyanyi sudah dua kali mangkir dari panggilan polisi.
Kini ada kabar terkait kasus tersebut. Polres Jakarta Selatan membuat surat perintah penjemputan.
"Karena status masih sebagai saksi, jadi setelah panggilan kedua tidak hadir, maka penyidik mengeluarkan perintah membawa saksi kepada D (Dito Mahendra) dan N (Nindy Ayunda)," ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto melalui pesan WhatsApp, Minggu (17/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, Kombes Budhi Herdi enggan bicara lebih lanjut mengenai kapan proses penjemputan ke Nindy Ayunda itu terjadi.
Terkait kabar penjemputan Nindy Ayunda, pengacara pelapor, Fahmi Bachmid, menyambut baik. Sebab menurutnya, hal itu memang perlu dilakukan demi kasusnya berjalan baik sampai masuk persidangan.
"Pasti masyarakat bertanya dong. Kok nggak dijemput paksa padahal sudah berulang kali mangkir. Saya apresiasi Polres Jaksel yang akan menjemput dua orang itu," kata Fahmi Bachmid saat dihubungi melalui telepon, Minggu (17/7/2022).
Sekadar diketahui, Nindy Ayunda pertama dipanggil pada 8 Juli, tapi tak datang. Seminggu kemudian, ia pun diberi panggilan, namun kembali absen.
Nindy Ayunda dilaporkan oleh Rini Diana, istri Sulaeman, ke Polres Jakarta Selatan pada 15 Februari 2021dengan kasus dugaan penculikan dan penyekapan. Laporan Rini tercatat dengan nomor LP/904/II/YAN2.5/2021/SPKT PMJ.
Sulaeman dan Rini Diana sudah diperiksa terkait laporannya. Sulaeman mengaku disekap selama 30 hari oleh Nindy Ayunda lantaran dinilai telah memata-matai.
Belum lama ini, Sulaeman dan Rini Diana mengatakan menerima ancaman dari seorang pria yang mengaku pihak Nindy Ayunda. Mereka diminta mencabut laporan.
Nindy lewat pengacaranya memberikan bantahan dengan mengaku bahwa pihak merekalah yang justru mendapat teror.
"Ibu Nindy sebelumnya nggak mau blow up soal (teror) ini loh," ujar Luvino selaku pengacara Nindy, Jumat (15/7/2022).
"Tapi karena ada berita simpang siur seakan-akan mereka (pihak Rini Diana) yang diintervensi, mereka yang diteror, makanya kami bicara," sambungnya.
(mau/pus)