Fujianti Utami Putri, adik dari mendiang Bibi Ardiansyah mengaku tertekan sejak dirinya mendapatkan sorotan sebagai selebriti. Jika awalnya curhat kepada orangtua saja cukup, kini Fuji sampai ke psikolog.
Fuji mengungkapkan dirinya menangis dalam konsultasi selama dua jam bersama psikolog. Dia menumpahkan berbagai macam perasaan yang mengganjal di hatinya.
"Waktu itu pernah ke psikolog, lah nangis ke psikolog 2 jam. Lama banget (nangisnya). Ujung-ujungnya nangis juga. Mungkin karena kalau di psikolog ditanyain jadi nangis. Lebih terbuka kali ya unek-uneknya," akunya di sebuah kesempatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang ayah, H. Faisal awalnya tidak mengetahui kondisi anaknya ini. Namun kini, dia dan istri siap untuk lebih mendukung dan menjaga lagi dalam berbagai upaya mereka sebagai orangtua.
"Saya baru tahu sekarang, begitu sampai cerita ke saya, mamanya, biasanya mamanya sudah bisa menyelesaikan. Atau mungkin kemarin itu belum sempat ketemu mamanya, sudah membludak, akhirnya ditumpahkan ke situ, ke psikolog. Ke psikolog ya sah-sah aja. Sama seperti saya ketemu teman saya, saya tumpahkan," kata Faisal saat ditemui di kediamannya di Kawasan Jakarta Barat.
"Kita sebagai orangtua dari awal sudah memberi pandangan. Hidup harus kuat, sabar, pandai memiliah-milah baik dan buruknya. Karena tidak semua orang baik pandangannya terhadap kita. Memang saya nggak terlalu sampai sejauh itu. Selama ini selalu masih bisa ter-handle sama mamanya," sambung Faisal.
Meskipun dipastikan memberikan dukungan, rasa sedih orangtua kepada anaknya yang masih berusia 20 tahun itu masih ada.
"Rasa kasihan pasti lah namanya anak kita. Anak kita sudah berbuat sesuatu yang baik dan terbaik. Bagaimana orang lain tidak terganggu, tidak dirugikan. Bahkan dia sudah berusaha bagaimana dirinya dan pekerjaannya dapat menguntungkan kepada pihak lain. Akan tetapi hujatan, sindiran tetap dapat. Itu yang saya sesali. Tapi saya yakin, semakin banyak pergaulannya, semakin tambah usianya, semakin dewasa."
"Alhamdulillah Fuji sekarang semakin dewasa, makin paham dan memahami. Tentu dia sudah belajar, menghadapi kondisi dan situasi yang akan dihadapi. Apalagi dia masuk ke dunia di mana dia menjadi tontonan dan sorotan masyarakat. Mudah-mudahan dia biasa dan biasa. Karena dia ada di posisi sekarang, dia tidak menyakiti, menyinggung orang lain. Alhamdulillah tidak ada orang yang dia hinakan dan kecilkan. Bagi saya itu prestasi yang luar biasa."
Untuk itu, H. Faisal menitipkan pesan kepada masyarakat dan warganet di luar sana. Dia berharap, masyarakat dapat menerima anaknya sebagai salah satu orang yang menarik dan bermanfaat.
"Saya berharap mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Fuji bisa diterima oleh masyarakat. Terlepas ada kekurangan di sana-sini, atau belum sesuai apa yang diharapkan, semoga dengan belajar waktu, semakin bisa menyesuaikan diri. Mudah-mudahan Semakin hari prestasinya semakin bertambah. Dan harapan saya, masyarakat bisa maklum juga. Mudah-mudahan masyarakat menerima dan menjadi tontonan yang menarik juga," tandasnya.
(mif/dar)