Ben Stiller Temui Presiden Ukraina, Bahas Apa?

Aktor Ben Stiller mengunjungi Polandia dalam rangka Hari Pengungsi Sedunia. Di situ, ia menemui para pengungsi dari Ukraina yang tengah berkonflik dengan Rusia.

Pria berusia 56 tahun itu tiba di situ pada akhir pekan lalu dan terlihat mengunjungi Rzeszow, daerah perbatasan yang kini ditempati oleh para pengungsi. Ben Stiller yang menjadi perwakilan dari UNHCR itu pun mengunggah momen tersebut di media sosial.

"Hei, saya Ben Stiller dan aku di sini, di Ukraina. Aku bertemu dengan orang-orang yang terkena dampak dari perang dan mendengar bagaimana hal itu mengubah hidup mereka," ujarnya.

"Perang dan kekerasan menghancurkan orang-orang di seluruh dunia. Tak ada yang memilih untuk meninggalkan rumahnya. Mencari kenyamanan adalah hak dan keharusan yang dimiliki oleh setiap orang," tambahnya.

Dalam kunjungan tersebut, Ben Stiller pun menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Momen kebersamaan mereka pun diunggah di Twitter, di mana keduanya duduk bersama untuk berdiskusi terkait situasi yang terjadi saat ini.

Bintang Zoolander itu pun mengakui Volodymyr adalah sosok yang sangat dikaguminya.

"Kau adalah pahlawanku," tutur sang aktor.

Stiller didampingi oleh perwakilan UNHCR di Ukraina, Karolina Lindholm Billing, yang menemani aktor Hollywood itu saat ia berjalan melewati daerah pemukiman Irpin yang hancur, di mana mereka berbicara dengan orang-orang yang selamat dari pendudukan.

"Adalah satu hal untuk melihat kehancuran ini di TV atau di jejaring sosial. Hal lain adalah melihat semuanya dengan mata kepala sendiri. Itu jauh lebih mengejutkan," kata Stiller kepada Zelensky.

"Apa yang Anda lihat di Irpin benar-benar mengerikan. Tetapi bahkan lebih buruk untuk membayangkan apa yang terjadi di pemukiman yang masih berada di bawah pendudukan sementara di timur," kata Zelensky sebagai tanggapan.

Zelensky dan Stiller membahas dukungan untuk pengungsi sementara di Ukraina, serta orang-orang di Polandia, yang dikunjungi Stiller pada hari Minggu. Zelensky juga menekankan pelanggaran hak-hak orang Ukraina yang dideportasi paksa ke Rusia, termasuk anak-anak.

Pada akhir Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi militer di Ukraina, yang sejak itu meningkat menjadi krisis global yang meluas dan memperoleh dukungan kuat bagi rakyat Ukraina dari industri media dan hiburan papan atas.