Musik dangdut selalu dikaitkan dengan invasi dentuman gendang lagu India di sekitar tahun 60an. Ada yang setuju, ada yang membantah dengan mengatakan bahwa dangdut murni lahir dari pengembangan orkes Melayu yang juga marak era 50an. Tanpa bermaksud menjadi perdebatan, musik dangdut milik Elvy Sukaesih punya kelainan.
Ketenaran Elvy Sukaesih dan musik dangdutnya, baik itu bersama Rhoma Irama, Muchsin Alatas dan lain-lain, tidak lepas dari andil orang-orang keturunan Arab yang menetap di Jakarta. Ada banyak nama yang dapat disebutkan sebagai yang berjasa membesarkan namanya, dari mulai di belakang layar hingga teman duet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dapat kita mulai dari suaminya, Zaidun Zeth, yang memberikan dukungan penuh di belakang layar. Awab Abdullah pimpinan Orkes Melayu Purnama yang menjadi batu loncatan bagi dirinya, juga Rhoma Irama. Rekan duet Elvy yang juga tak kalah tersohor, Muchsin Alatas. Beberapa nama lain ada juga Hasyim Khan, Ruston Nawawi dan Achmad Alatas.
![]() |
Ada apa antara para keturunan Arab ini dengan dangdut Indonesia di masa itu? Mengapa kemudian mereka mendominasi dan berperan penting terhadap perkembangannya. detikHOT bertamu ke kediaman Elvy Sukaesih untuk mencari jawabannya. Ternyata sang Ratu Dangdut menjawab dengan santai.
"Karena gini, orang Arab itu kebanyakan suka musik, suka joget. Makanya kalau kita sudah kumpul sama Arab, kalau nggak ada joget, nggak mungkin. Jadi, memang dangdutnya perpaduan India dan javin, jadinya agak ke-Arab-Araban gitu. Ditambah unsur Melayunya," jawab Elvy santai.
![]() |
"Kalau dulu, mereka menikmati sekali dangdut dan orkes Melayu kita. Musiknya begitu, kadang bahasanya juga berat. Kalau sekarang kayaknya anak-anak udah nggak mau dengerin yang lama-lama, sudah nggak menikmati. Mungkin maunya yang enteng-enteng saja," sambungnya lagi.
detikHOT tidak menyangka ternyata pertanyaan di atas justru membuka cerita menuju negeri sakura, Jepang. Di sekitar tahun 1990-1992, dari ceritanya, Elvy Sukaesih mendapatkan julukan Madonna Indonesia oleh penggemarnya di Jepang. Tidak hanya dengan para penggemar dan promotor, Elvy juga dekat dengan rekan-rekan media di sana. Bahkan mereka sempat berkunjung ke Jakarta.
"Hubungan kita dekat sekali. Aku bangga banget waktu main di Jepang. Dulu tuh kita sampai bikin show dua kali di Shibuya karena penontonnya nggak mau bubar. Ada kakek-kakek udah pakai kursi roda, berapa orang gitu baris di paling depan. Mereka luar biasa, minta lagu Cubit-cubitan, minta lagu apa gitu," kenang Umi Elvy.
Simak Video "Video: Elvy Sukaesih Bakal Ngumpul Bareng Keluarga Besar Jelang Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]