Girls Squad Keraton Yogyakarta

Hubungan yang menarik juga terjadi menyangkut pendidikan. Sebagai anak tertua, GKR Mangkubumi begitu mendukung adik-adiknya untuk melanjutkan pendidikan setinggi mungkin. Walaupun ternyata, dia sendiri tidak dapat melakukan hal tersebut, bukan karena tidak mau, melainkan tidak mendapatkan kesempatan yang sama.

"Jadi, memang anak pertama kayak bapak waktu itu, adik-adiknya boleh belajar di luar negeri, bapak nggak boleh. Karena bapak akan dididik sendiri sama eyang. Mbak Mangku juga sama, saya sama adik-adik S2, kakak-kakak saya yang lain nggak. Tapi Mbak Mangku itu yang sangat mendorong kami buat S2, karena Mbak Mangku tidak dikasih, jadi begitu selesai S1 langsung pulang bantuin bapak-ibu."

"Memang kalo di Keraton, karena senioritas, jadi memang banyak yang tanggung jawab anak pertama itu. Jadi, kami berempat itu yang, ya sudah kami tidak bisa menggantikan tanggung jawab anak pertama, ya kita bantuin. Apa yang bisa didelegasikan kita bantuin deh, dibagi-bagi tugasnya."

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu di Keraton Yogyakarta - Hot Questions Foto: Andhika Prasetia

Selain kesibukannya di Keraton, girls squad ini juga memiliki unit bisnis bersama. Ada skin care bernama 'Hayana' dan gerai spa bernama 'Nurkadhatyan Spa'.

Layaknya keluarga di zaman era ponsel pintar, apakah mereka berlima juga memiliki grup WhatsApp?

"Ada. Ada yang cuma berlima. Curhat suami-suami sih kadang-kadang masih. Ada juga grup yang sama ibu gitu," jawab GKR Hayu sembari tertawa.

Sebagai putri dan sekaligus karyawan di Keraton yang bertanggung jawab atas kemajuan teknologi, ditambah seorang penyuka Anime, detikHOT menanyakan hal-hal terkait tren dan budaya pop di Yogyakarta. Karena bisa dikatakan, Yogyakarta adalah salah satu kota di Indonesia penghasil kreator dan seniman paling produktif. Musik, film, fashion dan lainnya.

Ikuti terus hanya di detikHOT.