.webp)
Kasus dugaan penganiayaan anak Nindy Ayunda yang dilakukan oleh mantan pengasuh akhirnya masuk persidangan. Anak Nindy Ayunda menjadi saksi dalam sidang tersebut.
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, putri bungsu Nindy Ayunda, ADPH, menceritakan perlakuan kasar yang diterimanya. Ia mengaku dicubit hingga dipukul oleh mantan ART sekaligus pengasuhnya.
"Banyak, dipukul, ditarik, sama dicubit. Ditarik kaki sama tangannya, kalau yang dicubit tangannya saja," ujar anak Nindy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ADPH menyebut perlakuan kasar itu kerap diterimanya jika dirinya tidak mau makan. Beberapa hal sepele juga sering menyulut emosi Lia sehingga kembali berbuat kasar.
"Biasanya tuh kalau aku nggak mau makan," katanya.
Ia juga mengatakan kejadian tak mengenakkan itu saat Nindy dan Askara tak ada di rumah. Anak Nindy juga mengatakan dirinya ditekan agar tak mengadukan masalah itu ke orang tuanya tersebut.
"Aku nggak bilang, gara-gara ada Mbak Lia," pungkasnya.
Lia Karyati, melalui sang pengacara Fahmi Bachmid, menyebut apa yang dilakukan hanya sebatas mendisiplinkan anak Nindy. Apalagi beberapa orang mengetahui kejadian sebatas dari CCTV saja.
"Memang seperti itu semuanya tahu dari CCTV melihat langsung nggak ada. Jadi ketika ada seseorang (bilang), kalau nggak makan saya tinggalin, kalau nggak makan mbak tinggal, kalau nggak makan mbak cubit. Apakah ini sebuah perbuatan penganiayan itu? Biar majelis hakim yang akan memproses. Prosesnya apakah itu bagian dari tindak pidana atau bukan," ungkap Fahmi.
Sementara dari sisi Nindy Ayunda, secara tegas tidak akan memaafkan perilaku Lia.
"Tidak (memaafkan Lia)," jawab Nindy Ayunda kepada Majelis Hakim dalam sidang online di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 29 Maret 2022.
"Karena saya sebagai ibu merasa melahirkan, mengasuh. Karena saya melihatnya langsung badan saya gemetaran," ungkap Nindy.
(dal/pus)
