Ayah Meninggal karena Corona, Ira Koesno: Jangan Main-main dengan Omicron!

Ayah Meninggal karena Corona, Ira Koesno: Jangan Main-main dengan Omicron!

Hanif Hawari - detikHot
Jumat, 25 Mar 2022 13:00 WIB
Ira Koesno menjadi moderator debat capres-cawapres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Dia tampil menawan.
Ira Koesno saat ditemui di salah satu acara. Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Presenter Ira Koesno syok ketika tahu ayahnya meninggal dunia. Karena sejak awal, Ira Koesno yang mengurus ayahnya sakit terpapar COVID-19.

Hal itu diungkapkan oleh Inge Olivia B. Mangkoe, Staff Ira Koesno bagian media dan konten spesialis saat dihubungi detikcom, Jumat (25/3/2022).

Meski begitu, Ira Koesno sudah mengikhlaskan kepergian sang ayah. Ia paham itu, meninggalnya dr. H. Koesno Martoatmodjo, Sp.A, sudah menjadi ketetapan Sang Pencipta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya namanya sebagai anak agak syok juga awalnya, tapi sekarang dia udah mulai ikhlas melepas kepergian ayahnya karena memang sudah suratan takdir juga," ujar Inge Olivia B. Mangkoe.

ADVERTISEMENT

Sejak sang ayah terpapar COVID-19, Ira Koesno sibuk mengurusnya. Mulai dari kebutuhan saat isolasi mandiri hingga menjalani perawatan di rumah sakit.

"Awalnya sih memang agak syok juga karena kan Mba Ira sendiri yang dari awal sakit wara wiri mengurus kan. Karena anaknya hanya 2 ya, yang satu anak pertamanya lagi di luar negeri lagi urus ponakannya," imbuh Inge Olivia B. Mangkoe.

Jenazah Koesno Martoatmodjo akan dikebumikan di TPU Malaka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Jika tak ada halangan, ia akan dikebumikan hari ini.

"Berkaca pada perjuangan sang ayah, Ira Koesno mengimbau agar masyarakat tidak meremehkan COVID-19, termasuk Omicron yang disebut-sebut gejalanya lebih ringan dibanding varian sebelumnya. Sebab, Omicron tetap dapat memicu kematian bagi mereka yang memiliki komorbid, orang lanjut usia (lansia) dan obesitas.

"Jangan pernah main-main dengan Omicron, apalagi menganggapnya remeh. Omicron itu gejalanya saja yang ringan, tapi bukan tidak berbahaya, terutama bagi yang memiliki komorbid dan lansia. Ketika virus itu loncat ke organ tubuh lain, terutama paru-paru, dampaknya akan sangat berat," tutur Ira Koesno dalam keterangan tertulisnya.

Ira kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak kendor dalam protokol kesehatan (prokes) meski ke depannya status pandemi berubah menjadi endemi. Terpenting saat terdeteksi positif COVID-19, Ira menyarankan jika memungkinan untuk segera melakukan screening agar bisa lebih siaga menentukan langkah observasi selanjutnya.

"Kasus COVID-19 saat ini memang melandai. Bukan tak mungkin pemerintah mengubah status pandemi jadi endemi. Meski begitu, virusnya masih ada, belum hilang. Jadi, tetaplah waspada!" tukas founder ira koesno communications.




(hnh/wes)

Hide Ads