.webp)
Sebagai pria yang memiliki ketertarikan dalam bidang fashion, Lucky mengatakan, ia wajib meluruskan pemahaman yang salah kaprah.
Lucky memutuskan berani untuk buka suara bukan ingin menjatuhkan sang desainer maupun artis yang bertolak ke Paris, melainkan agar masyarakat Indonesia tidak salah dalam menerima informasi.
"Saya rasa sebagai penikmat fesyen dan sebagai warga Indonesia saya punya kewajiban untuk membenarkan mana informasi yang benar, karena kalau diteruskan informasi yang salah itu akan menjadi suatu tradisi," kata Lucky Heng saat ditemui di Studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Lebih lanjut, Lucky juga meyakini sebagian besar orang yang pergi ke Paris belum tentu paham mengenai Paris Fashion Week. Atas dasar itulah ia berani angkat bicara untuk memberikan edukasi.
"Saya yakin dari hati semua yang berangkat ke Paris itu pasti dengan semangat cinta Indonesia, tapi mungkin yang perlu adalah edukasinya. Saya yakin yang berangkat ke Paris banyak yang tidak mengerti Paris Fashion Week, saya rasa ini hanya miss komunikasi," tutur Lucky.
"Boleh kok kita membuat acara apa pun selama Paris Fashion Week asal tidak mengatasnamakan Paris Fashion Week," imbuhnya.
Mengenai kesempatan desainer Indonesia tampil di Paris Fashion Week, Lucky menyebutkan peluang itu sangat terbuka. Dengan syarat setiap desainer yang mendaftar dapat memenuhi standar yang ditentukan pihak penyelenggara Paris Fashion Week.
"Indonesia punya kok desainer yang officially tampil di Paris Fashion Week itu Tex Saverio pada 2014. Saya rasa Indonesia punya bakat-bakat yang berpotensi untuk tampil di Paris Fashion Week walau seleksinya ketat, tapi bisa," pungkasnya. (dar/dar)
