Kematian DJ Indah Cleo membawa duka yang mendalam bagi dunia hiburan. Disc jockey yang tewas terbakar dalam bentrokan maut di Sorong itu turut menjadi korban bersama 17 korban lainnya.
Tadi malam, warga kota Sorong menyalakan lilin di lokasi kejadian bersama-sama. Mereka juga melakukan doa bersama di depan kelab Double O Sorong yang dibakar.
Kabar mengenai ajakan berkumpul itu diunggah oleh pria bernama Baria Ophan yang merupakan manajemen pihak kelab melalui akun Instagram pribadinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kematian Tragis DJ Indah Cleo |
"Mohon perhatiannya kepada semua sahabat dan kerabat dari mereka alm dan almarhumah korban peristiwa DOUBLE O, dan seluruh seniman dan masyarakat kota Sorong (siapapun itu tidak terkecuali) yang peduli terhadap peristiwa terbakarnya Double O, yang menewaskan 17 orang korban (Sahabat kita), maka akan diberitahukan Kamis, 27 Januari 2022 pukul 18.30 WIT lokasi TKP Double O Sorong," tulisnya.
![]() |
"Untuk bersama-sama kami semua yang peduli terhadap seluruh korban meninggal, untuk menyalakan lilin dan doa bersama untuk para sahabat kita yang menjadi korban peristiwa tersebut," sambungnya.
Dalam foto dan video yang dibagikan, masyarakat kota Sorong tampak khusyuk berdoa bersama. Beberapa di antaranya ada yang menyeka air mata dan menangis akan peristiwa memilukan tersebut.
Baca juga: DJ Indah Cleo Tewas Terbakar |
Insiden pembakaran maut itu terjadi di kelab Double O Sorong, Papua Barat, pada Selasa 25 Januari 2022. Akibat tragedi tersebut, ada 17 orang yang dikabarkan tewas.
Menurut informasi yang beredar, para pekerja hiburan malam yang tak bisa melarikan diri di tempat tersebut tewas terbakar. Mereka sama sekali tidak terlibat dalam bentrokan di Sorong.
Ada 17 korban tewas, salah satunya adalah DJ Indah Cleo yang merupakan rekan Dinar Candy. Selain DJ Indah Cleo, ada personil band Rockvoolution yang juga menjadi korban tewas kebaran di lokasi tersebut.
Saat ditemukan, mereka berada dalam satu ruangan dan terjebak di lantai dua kelab. Diduga karena ketakutan mereka berkumpul dalam satu ruangan lantai tersebut.
"Mereka takut, akhirnya berkumpul di dalam satu ruangan," kata Kabid Humas Polda Metro Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi.
(tia/nu2)