Manusia selalu diingatkan, apa pun yang dilakukan di dunia kelak akan ada balasannya di akhirat. Tanggung jawab, menjadi salah satu hal yang harus diingat.
Belum lama publik digemparkan dengan penemuan dua mayat sejoli Handi Saputra Hidayatullah dan Salsabila di Sungai Serayu, Cilacap dan Banyumas, Jateng. Mereka dikabarkan hilang setelah mengalami kecelakaan, motor yang mereka tumpangi ditabrak mobil di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung.
Pasangan itu dievakuasi oleh tiga orang penumpang mobil yang terlibat dalam tabrakan itu. Alih-alih membawa dua sejoli itu ke rumah sakit, tiga orang itu justru membuang dua sejoli itu.
Baca juga: Kata Ustaz: Amalan Menjemput Rezeki |
Tiga orang yang diketahui merupakan oknum TNI itu melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan harus dihukum di dunia dengan undang-undang yang berlaku.
Begitu juga cerita soal adik Irwansyah, Hafiz Fatur menjadi DPO kasus tindak pidana korupsi. Menyalahgunakan jabatan yang dipunya, Hafiz Fatur kabur dari tanggung jawab atas kesalahan yang dibuat.
Kata Ustaz kali ini pun akan membahas soal tanggung jawab. Ustaz Maulana menjabarkan kelak di akhirat ada waktu yang disebut yaumul hisab.
Baca juga: Kata Ustaz: Jangan Pernah Merasa Memiliki |
Berikut penjelasan Ustaz Maulana yang dilihat dalam Islam Itu Indah tentang tanggung jawab:
Bagaimana nih, apakah dengan tindakan yang sudah dilakukan di dunia ini, dan ada hukumannya di akhirat? Apa yang pantas didapatkan? Apakah pantas di jalur hukum dalam tindakan yang ada di Indonesia atau mempertanggungjawabkan hukum di akhirat?
Mohon maaf, mata dibalas mata, kaki dibalas kaki, mohon maaf. Ada nanti yang namanya yaumul hisab, hari perhitungan. Maka nanti orang-orang yang mengingat akan hari kemudian tidak akan mungkin berbuat kekerasaan. Tidak akan mungkin melakukan tiga hal. Apa itu? Menyakiti, melukai, dan mengambil hak.
Menyakit perasaan, menghina, menghujat, berita hoax, dan sebagainya. Kedua, melukai. Melukai tubuh. Apalagi yang ketiga, mengambil hak orang, merampas hak orang, maka ini termasuk kezaliman, digolongkan dosa besar karena menyakiti hamba Allah.
Walaupun Anda bertaubat. Kata Allah kamu berdosa pada hambaku, minta maaf dulu, minta halalnya dulu, maaf itu mengembalikan perasaannya sama seperti sebelum engkau melukai dia.
Maaf, luka harus diobati, walau sudah diobati harus mengembalikan perasaannya. Bagaimana dia rida atas apa yang kita lakukan?
Mohon maaf, tanpa maksud menggurui, pengadilan yang kita lakukan di dunia ini untuk mencari keadilan, tapi belum tentu damai. Mencari keadailan sudah damai, belum tentu nyaman. Maka dalam hal ini mohon maaf, harusnya kita berhati-hati sebelum melakukan kekerasan. Karena adanya pertanggungjawabannya apalagi kita tinggal di negara hukum.
Baca juga: Kata Ustaz: Ini Cara Tak Terbuai Janji Manis |
Simak Video "Video: Amalan-amalan di 10 Hari Hari Terakhir Ramadan"
(pus/wes)