Belakangan ini, musibah silih berganti menghampiri Ustaz Yusuf Mansur, mulai dari sakit pada Agustus lalu, somasi dari pihak yang mengaku sebagai korban penipuan, hingga gugatan yang dilayangkan kepadanya,
Walaupun begitu, pengasuh pondok pesantren Daarul Quran ini mengaku cukup mengambil hikmahnya saja dari serangkaian kejadian yang dialaminya.
"Ada dua hikmah yang saya tangkap. Yang pertama justru Allah ngangkat seramai-ramainya supaya clear se clear-clearnya. Kan orang pada nungguin nih, 'beneran kagak' gitu, 'betulan kagak' gitu. Itu kalau di bidang investasi, keuangan, bisnis gitu. Kalau di bidang sedekahnya, buat saya ini kaya panggilan dari Allah lagi, panggilan juga dari alam lagi," kata Yusuf Mansur secara eksklusif kepada tim Blak-blakan detikcom di kawasan Cipondoh, Tangerang, Selasa (21/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk masalah yang ramai pada saat ini, Yusuf Mansur menyebutkan jika semuanya sudah diluruskan sejak dulu oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kalau soal tentang bab yang dituduhkan kepada saya, dari duaribu sekian belas, kelompok orang ini dengan izin Allah berusaha meluruskan saya, berusaha ngebenerin jalan hidupnya saya yang menurut mereka itu salah. Padahal itu sudah diambil juga oleh OJK, kan OJK ngelurusin," ujar Yusuf Mansur.
Menurut pengakuan dari Yusuf Mansur, sebelumnya dia telah menjalankan sanksi-sanksi edukasi dari OJK dan telah merapikan seluruh data-datanya yang pada akhirnya gagasan ekonomi berjamaah tersebut berujung kepada sebuah pencapaian.
"(Mulai) 2012 saya mengeksekusi gagasan ekonomi berjamaah, patungan usaha, patungan aset dan lain sebagainya, lalu kemudian OJK nyetor dan memberikan sanksi-sanksi edukasi, dan kami jalankan itu sambil merapikan seluruh data. Baik data-data orangnya maupun data keuangannya, dan berujung pada milestone. Udah berhasil sebenernya secara gerakan ya, ini udah lahir perusahaan aset manajemen punya umat sementara ini satu-satunya, saya," tutur Yusuf Mansur.
Melihat segala permasalahan yang terjadi, Yusuf Mansur berharap segala urusan yang belum selesai diusahakan dapat segera selesai.
"Sebagai bagian dari bangsa kita berjuang. Bahwa ada yang berantakan, ada yang masih belum beres, nah inilah yang Insyaallah mudah-mudahan kita akan berupaya beresin seberes-beresnya.," harapnya.
Lebih lanjut lagi, untuk memuluskan proses pengembalian, Yusuf Mansur terbuka untuk menyelesaikan dengan meminta kelengkapan data bagi siapa saja yamg memang belum menerima pembayaran.
"Jadi saya malah pengen gitu ya, kalau ada yang memang saya belum pulangin, ada yang kececer datanya lalu misalkan bilang saya nipu, ya mari, mana datanya, yang penting pengen di selesaikan," tegas Yusuf Mansur.
Sekadar informasi, awal Desember 2021 ada 12 orang yang menyatakan diri sebagai investor pembangunan Hotel Siti menggugat perdata Yusuf Mansur ke Pengadilan Negeri Tangerang.
Semuanya merasa telah menjadi korban proyek investasi dan juga telah menyampaikan somasi kepada Yusuf Mansur. Namun, karena tak mendapatkan respons seperti yang diinginkan akhirnya mereka mengambil jalan lain, yaitu menggugat ke pengadilan.
(dar/dar)