Bintang Mandopop Wang Leehom secara terbuka mengumumkan perceraiannya dari Lee Jinglei. Mereka bercerai setelah delapan tahun menikah.
Wang Leehom bercerai dengan Lee Jinglei dikabarkan karena persoalan uang. Jinglei disebut-sebut tak akur dengan mertuanya.
Lee Jinglei kemudian bikin surat terbuka beberapa waktu lalu. Ia menuding Wang Leehom sebagai sosok yang sering main PSK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menemukan kamu menyimpan catatan PSK yang disewa, beberapa di antaranya menyerupai anggota staf yang ada di sekitar kita," tuturnya dalam penggalan surat tersebut.
"Setelah melalui banyak hal seperti itu, saya rela memilih untuk memaafkanmu, menemanimu dengan cara yang berbeda. Saya tak lagi bermimpi mengubah kamu, tapi memberi kebebasan untuk menjalani kehidupan yang kamu inginkan."
Lee Jinglei juga menuduh Wang Leehom terlibat perselingkuhan. Ia bahkan meninggalkannya bersama keluarga.
"Aku mundur dari hidupmu, tinggal di rumah dan menunggumu bersama anak-anak, menunggu saat kamu ingin kembali dan bersatu kembali dengan kami, dan aku berhenti bertengkar denganmu," tulisnya.
"Namun kamu dengan egois masih ingin pergi, dan alasannya adalah jika ingin bertemu dengan seorang gadis yang disukai, kamu tidak ingin dia menderita, jadi kamu bersikeras untuk bercerai. Ketika saya tidak mau bercerai, kamu meningkatkan permainan dan memikirkan semua cara untuk melecehkan saya secara verbal, bahkan mempermalukan saya, mengarang fakta di depan keluarga dan teman-teman untuk mencemarkan nama baik saya."
Le Jinglei mengaku ingin terus bertahan karena anak-anaknya. Tapi menurutnya, usaha-usaha itu akhirnya tidak membuahkan hasil.
"Saya telah memberi semua yang kamu inginkan, tidak peduli seberapa tidak bertanggung jawab dan konyolnya kamu, saya tidak pernah mengatakan apa pun kepada keluarga dan teman terdekat sekalipun. Saya menahan senyum saya sama ketika menyapa orang, melindungi rumah kami dengan lembut dan tegas, hanya berharap bahwa saya bisa menukar pengekangan dan konsesi saya untuk keharmonisan dalam keluarga dan agar anak-anak tumbuh dalam keluarga yang harmonis dan bahagia," katanya.
"Namun, hasilnya adalah ketidakhadiran kamu. Absen pada hari ulang tahun anak, absen pada hari libur penting. Setiap kali pergi, itu selama berbulan-bulan, saat aku melihat anak-anak jatuh ke pelukanku, menangis, patah hati, hatiku juga hancur."
(nu2/nu2)