Pengacara Nirina Zubir Khawatir 2 Tersangka Mafia Tanah Lainnya Kabur

Polisi sudah menahan lima orang tersangka dalam kasus mafia tanah yang menimpa keluarga Nirina Zubir. Namun dua di antaranya masih berkeliaran.

Dua orang itu adalah notaris dari PPAT Jakarta Barat. Mereka bernama Ina Rosaina dan Erwin Riduan.

Pengacara Nirina Zubir, Ruben Jeffry M. Siregar, khawatir Ina Rosaina dan Erwin Riduan kabur masalah yang tengah menjeratnya. Ruben pun berharap polisi bisa segera menindak dua tersangka tersebut.

"Itu PPAT satu masih ditahan, nah 2 lagi menyayangkan belum melakukan penahanan," ujar Ruben Jeffry M. Siregar saat ditemui di Polda Metro Jaya.

"Penyidik masih dalam proses pemanggilan, cuma kami berharap dilakukan penahanan. Tapi kami khawatir melarikan diri ya. Ada kekhawatiran melarikan diri," sambungnya.

Ina Rosaina dan Erwin Riduan belum ditahan karena saat dipanggil menjadi tersangka keduanya tidak hadir. Ruben pun berharap keduanya bisa kooperatif dalam menghadapi masalah hukum ini.

"Iya karena dipanggil tidak hadir. Jadi mereka minta reschedule. Kami berharap PPAT kooperatiflah, karena jujur saja PPAT bagi kami profesi terhormat dan terpercaya, kita nggak nyangka," tutur Ruben Jeffry M. Siregar.

Seperti diketahui, asisten rumah tangga ibunda Nirina Zubir, Riri Khasmita, menggasak enam sertifikat tanah. Dua di antaranya tanah kosong yang sudah dijual. Sedangkan empat yang lainnya diagunkan ke bank.

Riri Khasmita tidak bekerja sendiri. Ia dibantu oleh suaminya, Edrianto. Kemudian ada Faridah, Ina Rosaina, dan Erwin Riduan yang berprofesi sebagai notaris.

Riri Khasmita melakukan aksinya tersebut sejak tahun 2017. Ia menukar nama Cut Indria Martini di sertifikat tanah tersebut menjadi nama Riri Khasmita dan Edrianto.

Awalnya, Riri Khasmita mendoktrin pikiran Cut Indria Martini dengan mengatakan enam sertifikat tanahnya hilang. Riri Khasmita pun menawarkan diri untuk mengurusnya kembali.

Namun kepercayaan Cut Indria Martini malah dimanfaatkan oleh Riri Khasmita. Ia kayak mendadak dengan mengambil seluruh aset tanah ibunda Nirina Zubir itu.