Keluarga Nirina Zubir mengalami kerugian sebesar Rp 17 miliar. Aset ibunya digasak asisten rumah tangga hingga membuat Nirina Zubir geram.
Keluarga Nirina Zubir berharap agar kasus yang menimpa keluarganya terus dikawal. Karena ada dugaan pihak asisten rumah tangga ingin melakukan serangan balik kepada mereka.
"Tujuan kami diharapkan dan instansi hukum yang terkait dapat mengawal kasus ini. Karena minggu kemarin pihak terlapor sudah melakukan langkah penahanan, membuat LP penyekatan kepada korban," kata Fadhlan Karim, kakak ketiga Nirina Zubir saat konferensi pers di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mohon kepada media dan instansi hukum mengawal dan membantu kami. Sesuai dengan instruksi presiden soal memberantas mafia tanah," lanjutnya.
Selain itu, Nirina Zubir ingin masalah keluarganya ini bisa dijadikan pelajaran oleh masyarakat luas. Nirina Zubir medorong jika ada yang mendapatkan masalah serupa, agar berani untuk bersuara.
"Tapi yang pasti kasus mafia tanah ini jadi perhatian khusus buat semuanya ya. Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran, mohon dikawal semuanya," tutur Nirina Zubir dalam wawancara terpisah di Polda Metro Jaya.
"Kemudian juga yang mungkin memiliki masalah yang sama sekarang waktunya bersuara, apalagi mungkin mengenai orang yang saya sebutkan, salah satunya Faridah PPAT dari Tangerang, Riri Khasmita, dan suaminya Edrianto, Ina Rosaina dan Erwin Riduan itu lima orang itu (tersangkanya)," tukas sang artis.
Seperti diketahui, asisten rumah tangga ibunda Nirina Zubir, Riri Khasmita menggasak sertifikit tanah majikannya. Ada 6 surat tanah yang dialihkan namanya oleh Riri Khasmita.
Dua diantara adet properti itu telah dijual oleh Riri Khasmita yang berupa tanah kosong. Sedangkan empat diantaranya diagunkan ke bank.
Masalah ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Nirina Zubir pun berterima kasih kepada pihak kepolisian.
Simak video 'Serba-serbi Kasus Nirina Zubir yang Jadi Korban Mafia Tanah':