Karena pola pikirnya itu kemudian Sheila Marcia berkenalan dengan narkoba dan alkohol. Bahkan dua hal itu tidak pernah jauh dari kehidupannya. Perempuan berambut lurus itu sadar bahwa narkoba dan alkohol tidak akan memberikan kebaikan dalam hidupnya. Bahkan kenikmatan yang didapatkan pun sebenarnya tak sebesar masalah yang akan datang.
Namun dia merasa sulit buat keluar. Sampai akhirnya dia ditangkap karena narkoba. Namun dia memandang itu sebagai jalan Tuhan yang harus disyukuri.
"Pada saat itu gue sadar kenikmatan nggak tapi masalah pasti yang gue dapatkan. Dan benar kan gue ditangkap dan ya saat itu gue merasa Tuhan selalu tepat menyelamatkan gue. Nggak tahu gimana kalau telat ditangkapnya mungkin gue udah jauh lebih parah," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sheila Marcia sempat merasakan dinginnya penjara bahkan saat itu dia tengah mengandung. Di situlah momen dirinya sadar sudah melakukan kesalahan. Dia pun mengakui bahwa seks bebas adalah kesalahannya.
"Ya free seks? Itu kan salah gue sendiri, kenapa juga gue harus kayak gitu kan? Ya selama sembilan bulan gue berada di dalam penjara dengan perut yang hamil gede, aduh itu yang nggak bisa gue lupain deh," kenangnya.
Sheila Marcia pun menceritakan bagaimana dirinya berusaha bangkit setelah keluar dari penjara. Tapi entah kenapa saat itu apa yang dilakukan untuk bangkit selalu ada kendala.
![]() |
"Waktu bebas pertama gue nggak langsung taubat, niat ada tapi susah banget kayaknya tapi akhirnya gue buat tato kan itu kalau bisa dibilang pelarian," paparnya.
Saat membuat tato, Sheila Marcia mengakui itu adalah pelarian. Ia mengakui menyakiti dirinya adalah satu kenikmatan baginya.
"Tapi ternyata itu bukan salah satu jalan, jalannya ya gue harus mendekat dengan Tuhan bukan lari dari," imbuhnya.
Alasan dirinya menghapus tato adalah ingin terlihat bersih dan rapi.
"Karena pengen aja terlihat bersih dan rapi gitu. Tapi ya memang sakit, pelan-pelan sih pengin hapus," jelasnya.
(aay/wes)