Meski waktu yang disediakan tidak banyak untuk menyelesaikan jas-jas tersebut, sang desainer bersyukur bisa menyelesaikan tepat waktu.
"Karena persiapan yang sangat mepet dan semua terburu-buru, jadi butuh extra effort," ungkap Stephen Wongso.
"Untuk kontingen, kita menggunakan size chart yang sudah kita rancang khusus untuk postur orang Papua, dan butuh waktu sekitar 5 minggu untuk produksi karena durasi waktu kirim panjang karena jauh dari Jawa," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menyelesaikan tepat waktu, Stephen Wongso menggunakan jasa 450 penjahit. Mereka pun bekerja nonstop selama 24 jam dengan pembagian shift kerja.
"Kami mengerahkan hampir 3/4 pabrik kami untuk menyelesaikan semua pekerjaan ini. Jadi sekitar 450 orang full nonstop selama 24 jam (berganti shift)," cerita Stephen Wongso.
Ada beberapa kendala yang dihadapi meski akhirnya bisa selesai tepat waktu. Kesulitan terjadi untuk mendapatkan material bahan kain.
"Ya tentunya, dengan waktu yang singkat kami meng-custom bahan, detail corak, dan warna. Untungnya desain yang kami buat bisa sesuai dengan ekspektasi team dari PB PON dan semua pejabat yang berwenang. Sehingga tidak banyak revisi, bisa cepat kami potong dan produksi," tutur sang desainer.
Simak Video "Video: Luna Maya Nggak Ketinggalan Ikutan Tren Aura Farming"
[Gambas:Video 20detik]
(pus/dar)