Warkopi Bantah Nyelonong Buat Sketsa Komedi Tanpa Izin Warkop DKI

Warkopi Bantah Nyelonong Buat Sketsa Komedi Tanpa Izin Warkop DKI

Pingkan Anggraini - detikHot
Sabtu, 25 Sep 2021 11:27 WIB
Warkopi
Warkopi bantah nyelonong dari Warkop DKI, produksi sketsa komedi Foto: Pingkan/detikcom
Jakarta -

Warkopi membantah keras tudingan nyelonong buat sketsa komedi di media sosial. Warkopi menegaskan, sebelumnya sudah meminta izin dengan pihak Warkop DKI untuk kemiripan karakter Dono, Kasino, dan Indro.

Aly Julys selaku humas Patria TV, manajemen yang menaungi Warkopi menegaskan, konten mereka selama satu bulan tak sama sekali mendapat kecaman dari publik. Kemudian mulai mendapat kecaman saat Warkop DKI menuding Warkopi belum meminta izin.

Aly mengaku selama satu bulan menunggu respons dari Warkop DKI untuk memberikan izin. Namun sayangnya, Warkopi mengklaim mereka belum mendapatkan respons dari keluarga Warkop DKI itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hampir satu bulan kita menunggu jadi nggak bisa dibilang nyelonong sih," ujar Aly saat ditemui di Kantor Patria TV, kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Warkopi menunggu izin dari Warkop DKI hingga akhirnya mencoba mempublikasikan salah satu video sketsa komedi di YouTube. Saat itu tak ada respons buruk dari Warkop DKI atau lembaga yang menaungi grup komedi legendaris itu, sehingga proses publikasi dilanjutkan.

ADVERTISEMENT

Aly menegaskan, hal itu bukan berupa perlawanan dari pihak Warkopi. Mempublikasikan sketsa Warkopi ke YouTube merupakan upaya mereka agar dilirik pihak Warkop DKI.

"Kita menunggu baik-baik, bertanya maksudnya gimana. Kita menunggu sampai dia benar-benar (respons). Nggak ada, kita harus gimana? Akhirnya kita coba publish itu," tutur Aly.

"Itu pun bukan berarti melawan atau sok tahu sih nggak. Tapi publish itu sebagai pancingan gitu. Kalau memang salah pasti sudah ditegur," sahutnya lagi.

Selain itu, Aly juga menjawab keberanian Patria TV mengunggah sketsa komedi itu di YouTube meski tanpa izin Warkop DKI.

Aly menegaskan, seni merupakan suatu kebebasan setiap orang. Sketsa Warkopi yang ditampilkan juga bukan pembuatan ulang film Warkop DKI dahulu.

Aly mengklaim, ide dan konsep mereka terlepas dari milik Warkop DKI. Hanya saja memang tiga orang laki-laki yang berperan dalam sketsa mirip Dono, Kasino, dan Indro dari Warkop DKI.

"Kalau masalah berani apa nggak kan namanya dunia seni itu bebas. Ini juga bukan remake ataupun meniru persis tapi hanya sketsa ataupun parodi," tegas Aly.

"Nggak hanya Warkopi, banyak yang bikin sketsa juga. Ini juga ingin memperlihatkan keseriusan kami ke mereka," lanjut Aly.

Di halaman selanjutnya Indro Warkop dan Lembaga Warkop DKI singgung izin Warkopi.

Indro Warkop dan Lembaga Wakop DKI juga sudah bicara soal izin tersebut. Mereka tak membantah memang Warkopoi sudah minta izin dan ada komunikasi.

Akan tetapi, ada hal yang membuat mereka kecewa. Mereka menilai Warkopi tidak punya etika. Lembaga Warkop DKI dan Indro Warkop pun meminta Warkopi menyetop kegiatan yang bersifat komersial sebelum mendapat kesepakatan dan izin.

"Dalam waktu satu minggu sejak tanggal press release ini untuk menghentikan semua kegiatan komersial dalam bentuk apapun dengan menggunakan nama Warung Kopi Dono Kasino Indro," ujar Hanna dari Lembaga Warkop DKI dalam jumpa pers virtual.

"Lembaga Warkop DKI sangat menyayangkan tindakan Warkopi beserta dengan manajemen yang menaunginya," sambung Hanna.

"Jadi, bukan masalah yang mereka bawakan, karena itu urusannya dengan konten bukan dengan kami tetapi mereka seolah-olah menjadi grup kami, berakting seolah kami," timpal Indro Warkop menambahkan.

Hanna juga menjelaskan kronologi pertemuan manajemen Indro Warkop DKI dengan Patria TV, lembaga yang menaungi Warkopi. Pada 24 Agustus 2021 pihak Patria TV meminta izin untuk bertemu manajemen Indro secara langsung.

Namun, saat itu pihak Indro Warkop DKI meminta agar Warkopi dan Patria TV mengirimkan surat elektronik (surel). Ternyata sebelum surel dikirimkan pada Indro Warkop, Warkopi sudah hadir di muka publik. Surel baru dikirimkan setelah mereka tampil di layar kaca.

"Lalu setelah kirim email mereka minta ketemu langsung, tatap muka. Intinya tanggal 13 kita punya HAKI. Kita tanya, tampil di mana aja, ketemu harapannya apa. Tolong turunkan dulu materi aja, itu tanggal 13. Tanggal 17 kirim lagi email, mereka pengin ketemu langsung. Mereka juga tidak meminta izin apapun," papar Hanna.



Simak Video "Video: Cara Sutradara Kemas 'Warkop DKI Kartun' Agar Pas untuk Anak-anak"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads