Anak pertama Elly Kasim, Risalina Mustika, menceritakan bagaimana detik-detik ibunya dibawa ke rumah sakit sebelum meninggal dunia. Karena pada saat itu, Elly Kasim memiliki riwayat sakit pencernaan.
Sakit pencernaan yang diidap oleh Elly Kasim berawal dari lambungnya yang bermasalah. Ia sudah bertahun-tahun mengidap sakit tersebut hingga akhirnya semakin parah.
"Awalnya itu ini adalah sakit lambung yang sudah menahun, tadinya infeksi pada tahun berapa belas lupa. Kemudian masih bisa disembuhkan sama perawatan dokter. Waktu itu di Omni Pulomas. Kemudian terus berulang tapi tidak separah saat ini," kata Risalina Mustika usai pemakaman di Al Azhar Memorial Garden, Karawang, Jawa Barat, Rabu (25/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun keadaan semakin parah, Elly Kasim pun terpaksa harus mengkonsumsi bubur untuk makanannya. Hal itu sudah dijalaninya selama dua bulan terakhir.
"Jadi pada bulan awal Agustus itu ternyata puncak dari semua kesakitan yang beliau rasa. Tanggal 6 masih aktivitas, kumpul di meja makan seperti biasa. Lepas Maghrib badan dingin, basah kayak kesiram air. Karena kalau sudah masuk ke ulu hati rasa tertekannya ke jantung, jadi beliau istirahat," tutur Risalina Mustika.
Tiga hari kemudian, kondisi Elly Kasim semakin drop. Elly Kasim pun akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
Baca juga: Penyanyi Elly Kasim Meninggal Dunia |
"Tanggal 6 masih bisa ngobrol, tanggal 7 masih ketemu sama kita ngobrol. Tanggal 8 kondisi sudah kaku. Dalam arti dehidrasi jadi akhirnya suami saya bilang, coba tolong cek ginjal. Karena papa baru pulang juga 15 bulan lalu. Kita kecolongan karena ginjal," ucap Risalina Mustika.
Ternyata setelah dicek oleh dokter, Elly Kasim mengalami komplikasi. Beberapa organ tubuhnya rusak hingga dokter harus mengambil beberapa tindakan.
"Kemudian ternyata dibawa ke MMC, elektrolit hilang. Cairan hilang yang menyebabkan semua dehidrasi, ginjalnya rusak, fungsi hati rusak, dan dirongten isi perut mama gas. Karena memang gas itu nggak keluar, nggak nyaman. Mau dikasih apa-apa nggak bisa," ucap Risalina Mustika.
"Akhirnya kata dokter ini harus dimasukkan alat untuk buang gas tersebut. Saya serahkan yang terbaik. Saya kerjasama sama Prof Dadang, dokter mama. Saya serahkan ke prof. berharap Insyaalah dengan begini, mama bisa sembuh dan kembali pulang," lanjutnya.
Namun lagi-lagi hal itu tidak bisa menolong Elly Kasim. Ia pun akhirnya harus dilarikan ke ruang ICU.
![]() |
"Ternyata pas dicek, fatal. Sudah dalam kata arti mohon bersiap keluarga. Apapun bisa terjadi (meninggal atau sembuh). Istilahnya penyakit ini infeksi peradangan usus yang namanya ada sepsis. Sepsis ini adalau yang menggerogoti badan mama. Jadi infeksi yang paling jahat," papar Risalina Mustika.
"Jadi dari infeksi sepsis ini merusak jantung, paru, hati, semua rusak. Jadi yang tadinya fokus lambung, in the end ketemunya di paru. Karena dari tanggal 11 beliau sudah rebahan, cairan udah numpuk di paru. Terlalu lama rebahan semua cairan numpuk. Tadinya mau beresin jantung jadi tidak sempat terpegang karena kondisinya lemah," ungkapnya.
Elly Kasim dilarikan ke ICU pada tanggal 22 Agustus dengan kondisi badan yang begitu lemah. Namun Risalina Mustika tidak mau jika ibundanya tercinta harus dipasang ventilator ketika dirawat di sana.
"Saya mengiyakan masuk ICU dengan catatan saya tidak mau pakai ventilator. Karena kalau sudah pakai ventilator habis komunikasi saya dengan ibu saya. Tadinya rumah sakit nggak mau kasih. Karena yang masuk ICU harus ventilator," beber Risalina Mustika.
Keadaan Elly Kasim semakin parah. Risalina Mustika pun tidak kuasa menahan haru ketika melihat kondisi ibunya.
"Tanggal 24 sore, kami janjian sama dokter ICU. Kado terindah dari Allah dengan pandemi saya bisa masuk ICU dengan bantuan tangan dari mana. Dokter bicara, saya udah nggak tahu lagi mau ngomong apa. Yang terlihat ibu saya tergeletak di depan mata saya. Saya izin mendekat ke mama. Disaat itu tumpah air mata, kalimat ke mama, ikhlaskan, supaya mama ringan menghadapi ini..zikir lah," ujar Risalina Mustika lagi.
"Lailahaillallah, saya bilang mama ikhlas. Beban itu ringan saya pun ikhlas. Dan entah dari mana, kepala itu diketukannya kepada saya. Responsnya diberikan ke saya dan air mata jatuh di mata mama dua-duanya. Sampai saya kaget. Saya minta tisu karena mama saya nangis. Ssya habikan waktu sebentar itu untuk peluk cium melihat kondisi sebenernya mama," tukasnya.
Keesokan harinya, tepatnya pada subuh, Elly Kasim menghembuskan napas terakhir. Risalina Mustika pun langsung menuju ke rumah sakit ketika diberitahu oleh sang dokter.
(hnh/aay)