Cerita Uki Eks NOAH Cari Pembenaran soal Musik Haram

Mohammad Kautsar Hikmat atau yang dikenal sebagai Uki Eks NOAH belakangan menjadi bahan perbincangan usai pernyataannya yang menyebut bahwa musik haram dan menjadi pintu maksiat ramai dibicarakan. Banyak yang mempertanyakan dari mana pemikiran itu datang sebab di masa lalu, Uki dikenal sebagai gitaris yang piawai.

Dalam sebuah video yang berjudul Siapa Bilang Musik Haram di kanal YouTube Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Uki bercerita perjalanannya hingga dapat berpikir demikian.

"Pengalaman seperti yang tadi ustaz bilang waktu ana ke Jember juga mencoba untuk bersikap adil terhadap diri sendiri pengin dengar pendapat daripada ulama yang mengharamkan dan menghalalkan. Karena selama tiga tahun tuh memang mencari pembenaran terus tentang halalnya musik," tutur Uki dalam video.

"Tapi setiap mencari apa yang mereka halalkan tuh selalu bertabrakan dengan logika. Dalam arti ketika mereka banyak pendapatnya contohnya burung itu adalah alat musik, dan segala macam, tapi kita sebagai musisi kalau ke toko musik kita nggak cari burung. Secara logika kita musisi dan penjual alat musik pun banyak yang nggak masuk," kata Uki.

Pada awal masa memperdalam agama, Uki mengatakan dirinya masih mempercayai bahwa bermain musik masihlah halal dan diperbolehkan. Tetapi, ia kemudian menemukan pertanyaan lain.

"Jadi kita pada akhirnya musisi menjatuhkan argumentasi mereka yang menghalalkan musik tuh seolah-olah ini kayaknya nggak gitu deh. Bahkan ana sendiri sempat dengar ya boleh kalau musik kata-katanya baik. Sedangkan saya sendiri sebagai musisi pada saat itu sedang bikin album instrumental, nggak ada liriknya, mau nanya gimana," ujar Uki.

Hingga akhirnya, ia pun memilih untuk meyakini pendapat ustaz yang menyebutkan bahwa musik haram hukumnya.

"Pada saat itu sudah nggak ada ruang penolakan, sudah tinggal sekarang mau gimana kamu hasil dari apa yang kamu cari. Bagi saya sudah tak terbantahkan," kata Uki.

Bertolak belakang dengan dirinya yang dulu rela meninggalkan kuliah demi musik, kini Uki justru merasa kesal ketika mendengarkan musik.

"Malah yang ana rasakan malah mengganggu. Setelah dengar musik, ada ayat yang hilang, ngerasa seperti itu. Karena kan kita tuh dari dulu sudah dengerin musik. Dulu kan saya di band sudah banyak musik di kepala. Jadi ketika kita di mal, di pesawat, ada dengar lagi tuh kayak keganggu gitu. Tiba-tiba pasti ada saja gitu yang nempel, kesal di hati, itu butuh waktu sekitar semingguan untuk hilang lagi," ujarnya.