Cinta Laura membawa kabar baru. Dalam bincang-bincangnya bersama Anang Hermansyah di Channel YouTube miliknya, Cinta Laura membuat satu pengakuan.
Pengakuan itu adalah tentang dirinya yang tak mau punya anak. Cinta Laura tentunya tidak asal dalam membuat keputusan itu. Ia memiliki alasan tersendiri mengapa tidak mau memiliki anak.
"Aku suka melihat fakta. Dunia kita sangat over populasi. Terlalu banyak manusia yang tinggal di dunia ini," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memutuskan untuk tidak memiliki anak bukan berarti Cinta Laura benci anak-anak. Cinta Laura sudah terbukti memiliki kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak. Aksi sosialnya dalam membantu sesama terutama anak-anak sudah tidak diragukan lagi.
Cinta Laura memilih untuk mengadopsi anak ketimbang melahirkannya.
"Kenapa aku harus melahirkan satu manusia lagi kalau aku bisa mengadopsi anak yang sekarang nggak punya siapa pun yang menjaga mereka? Nggak punya siapa pun menyayangi mereka," ungkap Cinta Laura.
Keputusannya ini juga ternyata sudah pernah diutarakan kepada orang tuanya. Lantas bagaimana respons kedua orang tua Cinta Laura itu?
Baca juga: 5 Bintang Asia yang Punya Pasangan Brondong |
"Orang tua aku itu amazing, dia bilang Cinta nggak apa-apa kalau nggak cepat nikah dan nggak punya anak," kata Cinta Laura menirukan ucapan kedua orang tuanya.
"Itu menunjukkan mama aku sangat sayang sama aku," lanjutnya menjelaskan.
Meski begitu, Cinta Laura tidak mau menutup kemungkinan untuk menikah. Hanya untuk saat ini, ia masih punya tujuan hidup yang lain yang bakal dicapai.
"Pikiran aku belum sampai itu. Keinginan belum ada. Aku sangat open untuk suatu hari ingin punya keluarga sendiri. Tapi itu bukan sekarang. Karena aku ngerasa secara energi, ambisi, keinginan hidup, aku nggak di atas (usia) 17 tahun," ungkap Cinta Laura.
Cinta Laura tidak asal saat memutuskan childfree. Ia menilai populasi manusia di dunia sudah terlalu banyak.
Sebelumnya ada Gita Savitri yang memutuskan untuk enggan memiliki anak. Keputusan ini pun sempat dianggap sebelah mata oleh banyak orang. Tapi menurut psikolog Intan Erlita, keputusan itu adalah tergantung dari masing-masing pihak.
(wes/pus)