Kondisi Ustaz Yusuf Mansur semakin membaik setelah dilarikan ke RSPAD kemarin. Sang istri, Maemunah Mansur memperlihatkan kegiatan Ustaz Yusuf Mansur.
Meski masih berada di atas ranjang rumah sakit, Ustaz Yusuf Mansur ternyata sudah tak sabar hanya berdiam diri. Ada beberapa video yang diunggah sang istri dalam laman Instagramnya.
Dalam video yang pertama, sang istri memperlihatkan Ustaz Yusuf Mansur sedang duduk memandang gadget-nya. Ternyata sang ustaz tengah bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerja bikin sehat. Ini lagi bikin buku doa-doa dan riyadhoh-riyadhoh. Bagus banget. Ini yang buat doa-doa pilihan. Untuk urusan di hajat, di cita-cita, impian orang-orang ya," kata Ustaz Yusuf Mansur dalam video tersebut antusias.
"Seribu satu urusan dan hajat, 1.001 cita-cita dan impian, kemudian doa-doa pilihan buat sujud, doa-doa pilihan buat salat-salat sunah, keren deh. Doa-doa buat kerja, dagang, utang, nih penyakit, kesehatan, keluarga, menikah, anak (serta) keturunan," sambungnya.
Kemudian, kondisi terkininya hemoglobin Ustaz Yusuf Mansur sudah naik ke angka 10,3 dari sebelumnya 5,1. Ustaz Yusuf Mansur juga menuturkan saat ini dirinya tak banyak membaca WhatsApp.
"Sorry handphone dipakai cuma buat ngaji nih. Jadi nggak tahu WA (ada) apa," aku Ustaz Yusuf Mansur memperlihatkan laman gawainya.
"WhatsApp-nya di-off-in dulu, istirahat total dulu," timpal sang istri.
Ustaz Yusuf Mansur yang tengah duduk di atas ranjang tempat tidurnya mengaku cukup tenang dan damai tanpa melihat WhatsApp dan Instagram.
"Enak juga nggak pakai WhatsApp ya. IG juga yang urus itu teman-teman. Terserahlah naikin apa, tapi jangan naikin yang macam-macam. Bahan-bahan sih tinggal diambil ada google drive, saya sudah bikin-bikin tinggal dinaikin saja. Doain," ucap Ustaz Yusuf Mansur.
Baca juga: Hikmah 'Menyatunya Darah' Ustaz Yusuf Mansur |
Saat hemoglobinnya mencapai angka 5,1 dan sangat rendah, Ustaz Yusuf Mansur diharuskan transfusi darah. Dalam laman Instagramnya, Ustaz Yusuf Mansur menuliskan hikmah menyatunya darah.
Ada 10 orang yang siap mendonorkan darah untuk Yusuf Mansur saat itu. Tapi, hanya empat orang yang dipilih yang semuanya adalah penghapal Al-Qur'an terbaik. Penulis kaligrafi Al-Qur'an kerajaan Maroko dan Yordania, Syeikh Baleid, akhirnya yang dipilih Yusuf Mansur.
(pus/wes)