Muhammad Ghaza Al Ghazali dulu sempat viral lantaran membuka bahwa sang bunda, Ninih Muthmainnah sudah ditalak tiga oleh Aa Gym. Kini, curhatan Ghaza kembali jadi sorotan.
Dalam akun Facebook-nya, Muhammad Ghaza Al Ghazali menceritakan sikap Aa Gym kepada Teh Ninih. Ghaza menceritakan sikap Aa Gym saat tahu dirinya ingin mengundang sang bunda ke pernikahannya.
Berikut adalah curhatan lengkap Muhammad Ghaza Al Ghazali yang tersebar:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir satu tahun terlewati, tepatnya satu minggu sebelum hari pernikahan kami.
Berat, tanpa kehadirannya. Namun, apa daya, ketika sebuah kalimat tanya terlontar.
"Buat apa dia hadir?". Seolah lidahku kelu untuk menjawabnya.
Entah apa kalimat apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan demikian.
"Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya?". Menurut anda, apakah jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut? Akankah anda menjawabnya dengan mudah? Atau anda akan terdiam membisu, terperanjat karena ayah anda bertanya demikian kepada anda?
Seandainya, ya, seandainya. Aku bisa menjawab, "Maaf, untuk apa bapak hadir?". Niscaya akan kujawab dengan demikian.
Tapi, ya. Begitulah Ibuku. Entah di sudut surga sebelah mana ia dilahirkan. Entah dimana ia menyembunyikan kedua sayapnya.
Mengalah, mengalah, dan mengalah. Selalu mengalah. Itulah pilihannya.
Menjadikan begitu sulit untuk menyusulmu tuk terbang tinggi. Degan keagungan akhlakmu, kesabaranmu, untuk menghadapi semuanya. Menyimpan semuanya dengan rapi, memilih untuk diam, kemudian menumpahkannya kepada Sang Pemilik langit dan bumi, dikala kami terlelap dengan mimpi mimpi kami.
"Kamu Musyrik"
"Kamu Munafik"
"Kamu Menuhankan Makhluq"
Inilah kalimat-kalimat pujian yang selalu kami dengar. Ya, selalu. Dikala makan di restoran, Berangkat sekolah. Berkumpul bersama. Bahkan mungkin di setiap sudut bumi ini, hanya ada pengingat akan kalimat itu semua
Namun dirimu. Ya dirimu. Tak pernah kudengar sekalipun, kalimat. Tidak. Kata, yang menyakiti hati kami.
Berapa lama ya? Ya, hanya sebentar. Mungkin sekitar 15 tahun. Alunan pujian yang memenuhi relung kami.
Entah apa yang mereka rasakan. Namun rasanya bagiku, begitu bahagia, disaat ini. Disaat semuanya sudah terhenti.
Rasanya cukup bagiku penderitaanmu. Sudah waktunya bagimu untuk tersenyum. Sudah cukup tangisanmu. Cukup, waktunya bahagia. Meskipun tidak bersama-sama.
Ya, betul. Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan. Begitulah, manusia. Barangkali, waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas.
Namun, maaf. Sudah cukup. Sudah cukup sampai sini permainannya.
5 Juni 2020, lusa adalah tepat satu tahun setelah engkau dicerai. Dan, sampai detik ini engkau digantung, dipermainkan.
Maaf, saya tak bisa diam.
Wahai anda pembaca, Bertindaklah!
Jika Anda mampu berbicara, Bicaralah!
Jika Anda mampu menasihati, Nasihatilah!
Jika Anda mampu pergi, Pergilah!
Baca juga: Anak Ungkap Sikap Aa Gym pada Teh Ninih |
Itulah curhatan Muhammad Ghaza Al Ghazali, melihat kondisi rumah tangga Teh Ninih dan Aa Gym. Pada bulan April 2021, Aa Gym yang sudah mengajukan permohonan cerai ke Pengadilan Agama Bandung, memilih untuk cabut permohonan cerainya.
(pus/wes)