Dian Sastrowardoyo Belajar Banyak Agama, Yakin Peluk Islam karena Hal Ini

Dian Sastrowardoyo Belajar Banyak Agama, Yakin Peluk Islam karena Hal Ini

Tim detikHOT - detikHot
Rabu, 05 Mei 2021 20:03 WIB
Dian Sastrowardoyo bersama Oka Antara saat menghadiri acara Film Festival Macau.
Dian Sastrowardoyo temukan belajar banyak agama, yakin peluk Islam karena sebuah pertanyaanFoto: Delia Arnindita Larasati/detikHOT
Jakarta -

Dian Sastrowardoyo sampai saat ini terus memperdalam pengetahuannya tentang Islam. Dian mencap dirinya sebagai turis spiritual.

Bintang film berusia 39 tahun itu mengaku dahulu banyak mempelajari agama. Terlebih dirinya besar dalam keluarga yang memiliki keyakinan yang beragam.

"Gue dibesarkan secara Katolik sama nyokap, nyokap masih Katolik dan taat banget, kelompok doanya kuat banget. Terus bokap Buddha dan gue di umur 17 sempat pengin cari itu bersamaan dengan gue tertarik banget sama filsafat. Gue merasa pengin punya kebebasan untuk benar-benar mencari dan menemukan yang kalau gue (agama atau keyakinannya) apa ya?" ungkap Dian Sastrowardoyo dilansir dari channel YouTube Daniel Mananta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bokap kan dulu juga sempat nyari dan akhirnya dia menemukan di Buddha. Mungkin nggak sih gue juga gitu? Apa gue punya jalan sendiri? Akhirnya gue coba cari, mondar-mandir dan akhirnya gue ketemunya di Islam," imbuhnya.

Saat dirinya berusia 17 tahun ada pertanyaan yang terlintas soal manusia dan dunia. Pertanyaan itu lantas Dian Sastrowardoyo ajukan kepada setiap pemuka agama yang dia kenal dan temui.

ADVERTISEMENT

"Gue juga nggak nyangka. Gue lagi nyari, gue punya pertanyaan-pertanyaan labil banget umur 17 tahun tanyanya yang nggak-nggak aja, kayak misalnya 'Kalau dunia gede banget, kita cuma segelintir debu ngapain kita perlu ada sih? Ngapain diadain? Kalau nanti mau kiamat juga, repot amat mau ada. Gue dengan drama gue, nggak usah ada aja sekalian,'" ucap Dian Sastro soal pertanyaannya.

"Dan itu gue tanyain ke pendeta, ke pastor, ke biksu, ke pemuka agama Hindu, Buddha, macam-macam deh. Dan jawaban mereka macam-macam. Tapi, nggak tahu kenapa waktu itu gue nggak pernah merasa terjawab dengan cara jawab mereka yang berbeda-beda," akunya.

Ketika itu, Dian Sastrowardoyo diajak oleh sang tante datang ke sebuah pengajian. Pertanyaan itupun kembali terlontar. Dian yang merupakan mahasiswi jurusan filsafat butuh jawaban yang logis dalam pemikirannya.

"Terus, di situ ada ustaz yang lumayan bahasannya logis banget. Gue anak filsafat, gue perlu yang logis," ucapnya.

"Jawabannya dia terhadap pertanyaan itu buat gue nyes banget dan terjawab banget. Tapi, gue lupa juga jawaban dia apa. Sorry mohon maaf. Nanti gue tanya ke Bapak itu lagi," imbuh Dian Sastrowardoyo sambil tertawa.

Tidak sembarangan menjawab pertanyaan Dian Sastro, sang ustaz memberikan jawaban dengan membuka Al Quran dan Injil. Itu yang membuat Dian semakin menarik.

"Dia menjawabnya pakai buka kitab-kitab, Al Quran dan kitab Injil perjanjian baru dan perjanjian lama. Tiga kitab ini berasal dari Tuhan yang sama. Betapa semua yang kita cari adalah hikmahnya," kata bintang film Ada Apa dengan Cinta? itu.

Tertarik belajar lebih dalam, Dian Sastrowardoyo mendapatkan syarat dari sang ustaz yang dia anggap sebagai guru. Sang ustaz mau mengajarkan asalkan murid-muridnya salat 5 waktu.

"Bisa memuaskan dahaga kepenasaran, 'Ya kalau belajar sama saya harus salat lima waktu. Kamu mau nggak?' 'Saya pikir-pikir dulu ya. Akhirnya mau deh Pak.' Setelah nyari-nyari orang juga nggak ada yang bisa jawab interest gue yang segitu ribetnya itu," kenangnya.

Dian Sastrowardoyo yang memutuskan menjadi mualaf pada usia 22 tahun itu membuka alasan mengapa dirinya semakin cinta dengan Islam. Apa yang diajarkan dalam Islam membuatnya merasa tenang.

"Islam yang gue belajar dari guru gue ini adalah pasrah. Dari Islam dia menemukan hubungan yang sangat penuh cinta dan romantis sama yang Maha Kuasa. Pasrah dan berserah itu, lo akan jauh lebih enteng. Tuhan lebih gampang nyentuh lo," pungkas Dian Sastro Wardoyo.

Dian Sastrowardoyo bersyukur sang bunda bisa menerima pemikirannya soal keyakinan. Apapun keyakinan yang dianutnya, sang bunda hanya berpesan agar dirinya taat.

"Nyokap gue juga punya keterbukaan pikiran yang sangat supportif, yang penting kamu taat, jangan karena orang. Cara gue ngejalanin selalu beda dan sangat personal buat gue, dan nyokap bisa lihat itu," tutup Dian Sastrowardoyo.




(pus/aay)

Hide Ads