Nikita Mirzani Bela Emak-emak Korban Pinjaman Online

Nikita Mirzani Bela Emak-emak Korban Pinjaman Online

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Jumat, 23 Apr 2021 10:03 WIB
Nikita Mirzani tak kaget dengan perceraian Wulan Guritno
Nikita Mirzani ajak korban pinjaman online yang dizalimi bersuara Foto: Hanif/detikHOT
Jakarta -

Nikita Mirzani pasang badan untuk emak-emak korban pinjaman online. Menurut Nikita Mirzani pinjaman online telah meresahkan masyarakat khususnya kaum emak-emak yang banyak menjadi korban.

Menurut Nikita tak sedikit debt collector dari pinjaman online yang dianggap berperilaku zalim dan seenaknya terhadap emak emak. Sehingga Nikita Mirzani meminta agar para korban tak takut untuk melawan dan bersuara.

"Kalau dari Niki sebagai perempuan Indonesia tentunya Niki mengecam sekali buat para korban yang diintimidasi oleh para debt collector. Nggak usah takut untuk melawan," kata Nikita Mirzani di Plaza Indonesia, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak berati Niki menganjurkan untuk kalian tidak membayar! Kalian harus tetap membayar sesuai apa yang kalian pinjam ya," tegasnya.

Nikita Mirzani tetap meminta para emak-emak membayar pinjamannya. Akan tetapi, apabila ada debt collector pinjaman online yang melakukan intimidasi dengan mengirimkan pesan dengan kata-kata kasar harus berani bersuara.

ADVERTISEMENT

"Rakyat Indonesia kalau dipinjamin uang secara cepat dan tidak pakai jaminan, orang pasti akan tergiur Niki paham. Niki juga belajar pinjamlah yang sesuai yang kita bisa balikan, dan pinjaman yang resmi dan jelasnya. Nggak usah pakai aplikasi jadi nanti teror kayak gini, sampai ada yang mau bunuh diri," lanjutnya.

Nikita Mirzani juga mewanti-wanti agar para korban pinjaman online mentalnya kuat. Nikita Mirzani merasa para debt collector pinjaman online kerap bertindak kriminal seperti menyebarkan berita palsu, identitas pribadi korban, dan kebohongan.

"Jangan mau diintimidasi, jangan sampai psikis kalian terganggu sama masalah utang piutang ini. Kalian harus bersuara apa yang yang kalian rasakan. Kayaknya hampir seluruh Indonesia deh pinjam uang aplikasi," kata Nikita.

Sementara itu Nikita Mirzani juga punya pengalaman yang meresahkan terkait pinjaman online. Salah satunya menimpa sang teman, untungnya Nikita berani melawan.

"Termasuk Niki juga pernah ditagih karena ada salah satu teman pinjam di aplikasi online, tapi memang betul tenyata nomor telepon pribadi tuh di-blast sampai ke Niki. Tapi, Niki orangnya berani ya, kalau Niki maki balik," ungkapnya.

Nikita Mirzani sadar tak banyak perempuan yang berani seperti dirinya. Nikita berharap agar kasus pinjaman online mendapatkan atensi dari Otoriras Jasa Keuangan atau OJK.

"Tapi, nggak semua orang kayak Niki ini bisa juga jadi perhatian untuk pemerintah dan OJK karena ini sudah meresahkan banget ini sebenarnya kaya teroris ya. Buat orang resah, jadi takut mungkin caranya berbeda," ungkapnya.

"Ya mudah-mudahan, dengan adanya korban-korban yang berani muncul dibela Bang Sunan dan tim bisa membuat pinjol (pinjaman online) untuk berpikir dua kali untuk melakukan tindakan yang tidak terpuji," harap Nikita Mirzani.

Sementara itu pengacara Sunan Kalijaga, yang juga mewakili Perhimpunan Advokat Muda Indonesia mengatakan seharusnya pinjaman online dapat membantu masyarakat di tengah pandemi. Bukan justru meresahkan masyarakat.

"Seharusnya pinjaman online ini hadir di tengah masyarakat menjadikan satu harapan, ya satu kebaikan, bukannya jadi momok yang mengerikan, menjadi teror buat masyarakat yang menggunakan jasa pinjol. Kebetulan dalam rangka memperingati Hari Kartini ini perempuan yang di samping saya, perempuan yang tangguh dan hebat yang berani menyuarakan jeritan masyarakat terkait para korban," kata Sunan dalam kesempatan yang sama.

Sunan juga berusaha membela para emak-emak lewat aduan yang diutarakan ke OJK. Karena tak sedikit emak-emak yang menjadi korban pinjaman online hingga mengalami gangguan mental sampai ada niatan bunuh diri.

"(Korban) Mengalami hal-hal perkataan yang tidak senonoh, lalu perbuatan ancaman penyebar luasan identitas sehingga menyebabkan banyak jatuh korban. Korban jiwa juga ada, hari ini kita sama-sama bisa mendengar contoh korban dan tindakan yang mereka alami," pungkas Sunan Kalijaga.




(fbr/pus)

Hide Ads