Pekerja seni dan kreatif sudah mulai mendapatkan vaksinasi COVID-19. Setelah para insan seni dan kreatif divaksin, diharapkan ekonomi kreatif bisa kembali menggeliat seperti sedia kala.
Pada Sabtu (17/4), 126 orang pelaku seni dan kreatif mendapatkan vaksinasi. Berlanjut pada Senin (19/4/2021), lebih dari 500 orang budayawan dan seniman se-Jabodetabek mendapatkan suntikan vaksin.
Beberapa nama populer yang mengikuti vaksinasi di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, antara lain Cak Lontong, Bimbim Slank, Widi Mulia Sunarya, Ayu Utami, Polo Srimulat, Hanafi, Edo Kondologit, Hartarti, Nicholas Saputra, Nia Dinata, Armand Maulana, Arya Saloka, Surya Saputra, Soleh Solihun, dan Andi Rif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah kita bersama-sama dengan para seniman, budayawan, artis, musisi, dari teater, dari seni tradisi semuanya berkumpul di sini untuk divaksinasi. Kita harapkan beliau-beliau semuanya nanti bisa terlindungi dan tidak terpapar Covid sehingga bisa beraktivitas seperti biasa," ujar Presiden Joko Widodo dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (19/4/2021).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan sektor ekonomi kreatif (ekraf) merupakan salah satu penyumbang besar bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sumbangan sektor ekonomi kreatif Indonesia untuk PDB Indonesia merupakan yang terbesar ketiga di dunia.
"Kita harapkan sumbangsih Rp 1.100 triliun dari sektor ekonomi kreatif ini paling tidak kita pertahankan dan justru ada kesempatan dan peluang untuk bangkit dan pulih kembali. Jadi kita ini penyumbang nomor tiga PDB terbesar di dunia setelah Amerika dan Korea," jelas Sandiaga.
Ia menambahkan vaksinasi massal untuk budayawan dan seniman diharapkan dapat membangkitkan semangat dan motivasi untuk bersama-sama berjuang dan bangkit di tengah pandemi.
"Kita harus sama-sama berjuang melawan pandemi dan dengan penekanan pada vaksinasi, 3M, dan 3T, kita bisa menekan angka penularan Covid-19. Jika pandemi ini terkendali, kita bisa pulih kembali, maka sektor ekonomi kreatif juga akan segera bangkit," urai Sandiaga.
(mul/mpr)