Belum lama ini, putri sulung Richard Ng ditangkap polisi usai ketahuan menanam ganja di rumahnya di kawasan Sai Kung. Tak lama berselang, kini giliran sang adik yang juga ditahan atas kasus kepemilikan ganja.
Setelah pengembangan kasus pertama, polisi melakukan penyelidikan dan menggeledah kediaman Richard Ng. Di situ mereka menemukan sebuah paket kecil yang diduga berisikan ganja.
Penangkapan itu dilakukan pada pukul 10 malam waktu setempat pada Jumat (26/3) usai polisi yang menyamar mendobrak masuk ke dalam rumah mereka yang berada di Nam Wai. Tak lama kemudian, Richard Ng dan istrinya pun tiba di lokasi didampingi kuasa hukumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka tampak mengenakan busana hitam dan sebuah payung yang menghalangi para awak media untuk mengabadikan wajahnya.
Dari penangkapan tersebut, polisi menemukan 21 gram teh yang dicampur ganja dan 2 gram ganja yang ditaruh di sebuah laci di ruang keluarga. Mereka pun menduga ganja tersebut digunakan untuk konsumsi sehari-hari anak-anak Richard Ng, karena terdapat barang bukti mereka telah memakai ganja di situ.
"Kami mendapatkan info dari penyelidikan berbeda jika ada ganja di rumah ini. Saat ini kami sedang menyelidiki apakah ada keterkaitan antara kasus ini dengan kasus putri sulungnya," ujar salah seorang sumber seperti dilansir dari South China Morning Post.
Saat ini kedua putri Richard Ng telah dibebaskan dengan jaminan dan membuat penyelidikan terhenti sementara. Wanita berusia 54 dan 52 tahun itu telah kembali ke rumah dan bergabung dengan Richard Ng.
Penangkapan putri sulung Richard Ng dilakukan usai pihak keamanan menahan parsel berisikan 70 gram ganja yang dikirimkan dari Kanada untuk wanita berusia 54 tahun itu. Petugas pun sempat menyamar dan mengirimkan paket itu ke rumah lalu menangkapnya.
Menurut kepolisian setempat, dari penangkapan itu ada 13 tanaman ganja yang disita dan bernilai hingga USD 173 ribu atau sebesar Rp 1,8 miliar.
(ass/mau)