Teddy Syah ungkap masa-masa terakhir dirinya merawat mendiang istri, Rina Gunawan. Menurutnya, masa-masa itu begitu berat, karena Teddy Syah harus menghadapi dan menyimpannya sendirian.
"Kalau saya jawab, mungkin klise, tapi yang menguatkan saya Allah. Artinya tiga hari sebelum kepulangan beliau itu, saya mengalami hal terberat dalam hidup saya," ujar Teddy Syah dalam wawancara eksklusif dengan detikcom.
Di masa-masa sulit itu, Teddy Syah pun merasakan tingkat stres yang tinggi. Melihat istri tercintanya harus masuk ke ruang ICU dan akhirnya mengembuskan napas terakhir pun menjadi salah satu saat terberat baginya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Teddy Syah merasa sangat khawatir dengan penyakit komorbid Rina Gunawan yang memperparah kondisinya. Hari-hari terakhir Rina Gunawan memang begitu menyiksa batin Teddy Syah.
Saking merasa tertekan oleh kondisi sang istri, Teddy Syah merasa tubuhnya ikut merasakan sakit tak karuan.
"Jadi saya ngerasain (apa yang dirasakan) badannya dia, jadi sampai tiga hari terakhir terberat dalam hidup saya ya istilahnya. Ada kejang di badan terus keremet-keremet gitu, jantung nggak enak," katanya.
Sudah lebih dari satu minggu sejak kepergian Rina Gunawan. Menurut Teddy Syah, ia sulit menggambarkan dengan kata-kata bagaimana rasanya seminggu hidup tanpa Rina Gunawan.
"Ya sudah saya pasrah. Artinya gini, alhamdulillah ada kerabat, keluarga, teman-teman terdekat yang bantu terus. Yang mereka tinggalkan keluarganya sejenak 'sudah, saya bantuin urusan'," ujar Teddy Syah.
Teddy Syah tak pernah membayangkan akan hidup tanpa Rina Gunawan. Namun, dia merasa harus meneruskan hidupnya sebagai orang tua tunggal dari dua anaknya.
"Iya pasti, namanya orang tua kan. Orang tua saya saja selalu memperhatikan, kan. Memang nggak gampang. Kalau perempuan mah tahu, laki kalau jadi single parent kusut kan, gitu. Kalau perempuan jadi single parent kuat, kalau lelaki mah kusut," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Teddy Syah juga mengenang awal mula kisah cinta dan pertemuannya dengan Rina Gunawan. Dia mengungkapkan, kisah asmaranya terjalin sejak 1999.
"Ya kami ketemu di sebuah produksi mini seri televisi pendidikan Indonesia. Dia di tahun 1998, dia sebagai produser pelaksana saya sebagai aktor saat itu," kisah Teddy Syah.
"Dia lagi jomblo, saya lagi jomblo terus nggak lama kita pengenalan, pendekatan terus selang beberapa bulan saja saya lamar dia 'saya tertarik sama kamu, saya mau kamu jadi istri dan ibu dari anak-anak saya'," sambungnya lagi.
(srs/mau)