Isu tindakan rasis dan tak adil yang menimpa kaum kulit hitam di Amerika Serikat masih saja menjadi topik hangat hingga saat ini. Bahkan salah satu legenda di dunia musik yakni Stevie Wonder, memutuskan untuk memboyong keluarganya pindah dari Amerika Serikat karena takut menjadi korban.
Hal tersebut diungkap musisi berusia 70 tahun saat berbincang dengan Oprah Winfrey dalam sebuah tayangan. Stevie Wonder khawatir jika cucunya akan mendapat perlakuan tak adil dan menjadi korban tindak rasialisme di Amerika Serikat.
"Aku ingin melihat negara ini tersenyum lagi dan aku ingin melihatnya sebelum aku pindah ke Ghana karena aku akan melakukan itu," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena aku tak ingin melihat cucuku dan cicitku harus berkata,'Oh, tolong terima diriku. Tolong hargai aku. Tolonglah hormati aku dan tolong anggap aku sama pentingnya sebagai manusia," tambahnya.
Pernyataan soal rencana pindah ke Ghana bukanlah kali pertama diungkapkan oleh pelantun Superstition itu. Pada 1994 lalu, ia sempat mengatakan jika dirinya merasa lebih nyaman dan diterima oleh masyarakat di Afrika Barat dibandingkan di negeri Paman Sam dalam acara musik musisi Afrika-Amerika yang digelar di Washington.
Peraih 25 piala Grammy Award itu merasa jatuh hati dengan Ghana saat berkunjung ke sana. Selain itu, ia juga merasa saat ini keamanan di Amerika Serikat semakin mengkhawatirkan.
"Kini di sini terasa lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya karena kau lihat ada banyak yang telah terjadi dan sialnya negara kita sudah tak lagi dihargai oleh lainnya seperti sebelumnya," ungkap Stevie Wonder.
"Kita seperti membiarkan rasa cinta pergi dan digantikan dengan hal-hal negatif. Lantas tentang apa semua ini? Ini bukanlah tentang agama mu, aku tak peduli apa pun agama mu. Ini tentang hubunganmu sesama manusia," pungkasnya.
(ass/tia)