Penyiar legendaris Amerika Serikat, Larry King, meninggal dunia di usia 87 tahun. Kabar tersebut disampaikan langsung melalui akun Twitter resminya, @kingthings.
Sebelum kabar duka tersebut diumumkan, Larry King sempat dirawat di rumah sakit karena COVID-19. Namun hingga kini penyebab kematiannya masih belum terungkap.
Larry King memulai kariernya di dunia penyiaran saat bertemu dengan penyiar televisi CBS. Kala itu ia bekerja di sebuah stasiun radio Miami WAHR sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia diminta untuk menggantikan penyiar laki-laki yang berhenti di tahun 1957, dan terkesen dengan gaya King sebagai penyiar. Sehingga ia pun langsung ditempatkan pada siaran pukul 09.00 dan bertanggung jawab dalam menyiarkan berita sore dan olahraga.
Larry King sempat terlibat kasus hukum saat dituding melakukan pencurian besar-besaran oleh mantan mitra bisnisnya pada 1971. Hal tersebut membuatnya kehilangan pekerjaan.
Ia kemudian dibebaskan dari semua tuduhan, namun terlilit utang satu tahun kemudian. Larry King pun berusaha mengembalikan kembali namanya, dan akhirnya dipekerjakan oleh WIOD dan memulai acara The Larry King Show pada 1970.
Semenjak itu, namanya pun semakin besar dan membuat Larry King menjadi salah satu penyiar legendaris di Amerika Serikat.
Baca juga: Larry King Meninggal di Usia 87 Tahun |
Hubungan dengan Donald Trump
Selain itu, hubungannya dengan Donald Trump juga menyita perhatian. Ia mengaku berteman dekat dengan Trump sebelum pada akhirnya sang pebisnis terjun ke politik.
"Ia tampil di acaraku beberapa kali. Aku makan malam bersamanya, bersosialisasi dengannya," ujar Larry King yang mengaku sudah 40 tahun berteman dengan Trump.
"Saat kami bertemu lagi, aku ingin sekali bilang kepadanya, 'Donald aku sangat menyayangimu. Kau adalah temanku yang sangat baik. Tapi aku tak percaya ucapan-ucapan yang kau sampaikan'," ungkapnya kala itu.
Baca soal pernikahan Larry King yang memiliki 7 orang mantan istri di halaman berikutnya.
Simak Video "Video Bunda Corla soal Tinggal di Jerman: Lebih Enak daripada Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]