Lama tak terdengar, pelawak Murfi Sembako membawa kabar mengejutkan. Ia dilarikan ke rumah sakit karena masalah jantung.
Kabar tersebut diungkapkan oleh anak Murfi Sembako, Alfi. Sang ayah dibawa ke Rumah Sakit Pelni, Jakarta Pusat, sejak hari Rabu 20 Januari 2021.
"Untuk sekarang sih masih berada di ruang IGD Rumah Sakit Pelni. Masuk rumah sakit sejak hari Rabu, kurang lebih sudah 2 harian (karena) samit jantung," kata Alfi saat dihubungi wartawan, Jumat (22/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alfi menyebut Murfi Sembako memang sudah lama mengidap sakit jantung. Bahkan jatungnya juga pernah dipasangkan ring karena bermasalah.
"Dulu sih pernah (pasang ring). Memang punya riwayat jantung sejak 2007, kadang kambuh. Ini lagi kambuh saja," ujarnya.
Karena kondisi Pandemi COVID-19, keluarga tidak boleh menemani Murfi Sembako di ruang IGD. Ia hanya bisa dijenguk sesekali oleh anak dan istrinya.
"Saya sama ibu yang nemani. Tapi Kita kan nggak boleh nemani di sampingnya gitu. Ada waktu berapa kali masuk. Ruangan IGD (kan) banyak pasien juga di situ, itu ketentuan dari rumah sakit," ungkap Alfi.
Kini, Murfi Sembako sedang terbaring lemah di IGD. Namun kondisinya masih sadar.
Meskipun begitu Alfi beryukur Murfi Sembako masih bisa melihat ayahnya makan secara teratur. Apalagi makanan tersebut diberikan dari pihak rumah sakit.
"Posisinya sadar cuma lebih banyak tidur biar istirahat. Ayah alhamduluillah di rumah sakit ini terjaga. Makan kan harus dari dokter. Kalau makan teratur sih," imbuh Alfi.
Sebelum masuk rumah sakit, Murfi Sembako aktif mengikuti pengajian. Namun sesekali pengajian itu diadakan di rumah karena kondisi Pandemi COVID-19.
"Semenjak masa pandemi beberapa kali panggilan offline ikut pengajian. Kalau acara besar kayak ada panggung kan memang nggak boleh tapi pengajian di dalam rumah," pungkas Alfi.
Nama Murfi Sembako sempat melejit di era 90-an. Ia memiliki grup lawak bersama Yadi Sembako dan juga Kiwil.
Pada masa itu, grup sembako aktif melawak di radio Suara Kejayaan. Pamornya turun pada saat radionya terdampak resesi ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997. Setelah itu, personel Sembako kemudian lebih banyak menerima acara di panggung off air.
(hnh/dal)