Sahrul Gunawan menang Pilkada Bandung 2020 bersama dengan pasangannya Dadang Supriatna sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung. Saat semua pendukung merayakan kemenangannya, Sahrul Gunawan justru jatuh sakit.
Sahrul Gunawan belum menceritakan sakit yang menyerangnya. Sempat beredar kabar dirinya terkena Corona.
Namun, itu dibantah Sahrul Gunawan. Sahrul Gunawan menjelaskan dirinya terkena tipes dan demam berdarah karena terlalu lelah kampanye.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku kecapekan, tipes, DB (demam berdarah) karena nggak kerasa kali ya setahun setengah, tapi enam bulan intens-nya," kata Sahrul Gunawan usai Pagi-pagi Ambyar, di kawasan Mampang, Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2021).
Tiga bulan lebih Sahrul Gunawan sibuk dengan pekerjaan. Bahkan, dia merasa dirinya bekerja seperti robot.
"Tiga bulan terakhir benar-benar aku sudah kayak robot gitu. Tidur berapa jam, jalan lagi," kata Sahrul Gunawan.
Selama menjalani kampanye, Sahrul Gunawan mengaku banyak menargetkan pada diri sendiri untuk bisa blusukan ke ratusan desa di kabupaten Bandung. Meski sudah mempunyai target, tetap saja ada daerah-daerah yang belum Sahrul Gunawan datangi.
"Karena target beberapa titik. Bandung kan luas sekali ya. 280-an desa dan masih ada juga sebetulnya yang belum kita intens gitu untuk kita bisa turun ke lapangan," bebernya.
"Saya berpikir, kalau saya ke sana (terus kampanye) bisa-bisa bikin klaster baru nih karena kan pasti kerumunan-kerumunan," lanjut Sahrul Gunawan.
Sahrul Gunawan menganggap sakit yang menyerang tubuhnya di tengah kampanye adalah ujian dari Tuhan. Sahrul Gunawan berusaha keras untuk mengembalikan kebugaran tubuhnya agar terus sehat dan bisa mengikuti pelantikan.
"Mungkin itulah yang terbaik sudah Allah atur, jadi saya disuruh istirahat biar habis capeknya, sakitnya, semuanya nanti pada saat saya dilantik tentunya sudah fit. (Pelantikan) di akhir Februari atau awal Maret," imbuhnya.
Namun, kondisi pandemi Corona juga membuat Sahrul Gunawan khawatir. Sehingga saat sakit dia juga melakukan karantina atau isolasi mandiri.
"(Khawatir) banget. Jadi pas pulang saya mengisolasi diri juga. Karena kita keluar takutnya ada virus masuk. Jadi saya benar-benar di rumah membuat diri fit," pungkas Sahrul Gunawan.
(fbr/pus)