Syekh Ali Jaber meninggal dunia pagi tadi. Kepergiannya telah diterima dengan tegar oleh istri dan anaknya.
Hal itu diungkapkan mertua Syekh Ali Jaber, Arif Rahman. Menurutnya, keluarga Ali Jaber sudah biasa menghadapi musibah.
Istri Syekh Ali Jaber, Umi Nadia, dan anaknya, Hasan, disebut sudah menerima dengan lapang dada kepergian Ali Jaber. Ia menyerahkan semua hal baik dan buruk kepada Tuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisinya dari anak-anak baik, ini kan Syekh Ali Jaber ini keluarga yang taat, jadi sudah biasa menghadapi musibah, menghadapi kegembiraan, semuanya dihadapi dengan kedekatan beliau dan keluarganya kepada Allah SWT," tutur Arif saat ditemui awak media, Kamis (14/1/2021).
Arif Rahman lalu menyanjung Syekh Ali Jaber. Baginya, sang menantu bukan orang yang sombong.
"Sifatnya sehari-hari itu sifatnya rendah hati, tidak sombong, dia mau mendengarkan ilmu orang lain. Lalu yang ketiga, yang saya senang sekali dengan beliau, semua ilmu dari mana-mana itu oleh beliau akan dipakai sebagai kekuatan untuk membesarkan umat Islam," kata Arif.
Arif Rahman juga membeberkan keinginan Syekh Ali Jaber semasa hidup. Ia meminta semua umat Islam mengamalkan dan berpegang teguh ke Alquran.
"Sebab kekuatan beliau, beliau menginginkan supaya umat Islam itu menguasai Alquran, menguasai ilmu di dalamnya, lalu juga mengamalkan apa yang ada di dalam Alquran. Dan kemudian juga kami menginginkan bantuan dari media untuk bisa mensiarkan kehangatan dari kejadian sore hari ini," ujar Arif.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi pukul 08.30 WIB. Ia sempat mengalami kritis karena penyakit yang diidap sebelum wafat.
Syekh Ali Jaber meninggal di usia 44 tahun. Ia rencananya bakal dimakamkan di Pondo Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang.
(mau/pus)