Jadi korban kecelakaan beruntun di KM 428 jalan tol Semarang-Solo, Chacha Sherly meninggal dunia pada Selasa (5/1). Imbas dari meninggalnya Chacha Sherly, sopir yang mengemudikan mobilnya jadi tersangka.
KU, sopir Chacha Sherly dalam perjalanan sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka. Hal itu pun sudah dibenarkan oleh Kasatlantas Polres Semarang AKP M Adiel Aristo.
"Sopir HR-V, KU, sebagai tersangka kecelakaan di tol Semarang-Solo KM 428," kata AKP M Adiel Aristo saat dihubungi detikcom, Kamis (7/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan diduga ada unsur kelalaian yang dilakukan oleh sopir HR-V hingga terjadi kecelakaan dan menyebabkan seseorang meninggal dunia. Aristo mengatakan kendaraan HR-V yang ditumpangi Chacha Sherly melaju dengan kecepatan hingga 100 km/jam dalam kondisi hujan deras.
Akibatnya mobil tak bisa dikendalikan hingga berpindah jalur ke arah yang berlawanan arah. Akibat dari kecelakaan itu, Chacha Sherly mengalami luka berat di kepala.
"Dengan kondisi hujan lebat, jarak pandang sangat terbatas, yang bersangkutan tak mampu menguasai kendaraannya saat mengemudi dengan kecepatan 80-100 km/jam. Sehingga banting setir ke kanan menabrak water barrier di U-turn dan ditabrak bus," jelasnya.
"Melanggar pasal 310 ayat 4 UU no 22 tahun 2009. Karena kelalaiannya menyebabkan ada korban meninggal," sambungnya.
Fakta tersebut juga didapat setelah dilakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP yang dilakukan Polres Semarang bersama bersama TAA Ditlantas Polda Jateng di Tol Semarang-Solo KM 428, mobil HR-V S 1180 HW yang ditumpangi Chacha Sherly melaju dengan kecepatan hingga 100 km/jam.
"Dari hasil olah TKP, kecepatan mobil HR-V mencapai 80-100 km/jam, ditambah hujan deras sehingga jarak pandang terbatas," jelas Aristo.
Karena kondisi hujan deras sopir tidak bisa mengontrol dan menguasai kemudi. Alhasil rem tak berfungsi maksimal dan membuah sopir banting setir ke kanan.
Dari kecelakaan mobil Chacha Sherly, dikatakan oleh Aristo berefek pada terjadinya kecelakaan karambol di jalur B. Karambol yang terjadi dikarenakan pengemudi yang fokus melihat kecelakaan Chacha Sherly di jalur A.
"Setelah menabrak water barrier di U-turn, mobil yang kemudian berada di jalur A itu ditabrak bus Murni Jaya B 7378 TGD. Jarak yang sudah dekat, bus tidak bisa menghindar dan terjadilah laka lantas tersebut," tutur Ariso..
"Kecelakaan karambol terjadi setelah laka lantas yang dialami Chacha. Sehingga beberapa kendaraan memperlambat laju, berkonsentrasi melihat laka lantas di jalur A antara HR-V dan bus," tukasnya.
(pus/dar)