Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber adalah pendakwah sekaligus ulama asal Madinah. Namun, kabarnya ulama kondang ini telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Syekh Ali Jaber yang lahir di Madinah, Arab Saudi ini pernah menjadi juri di acara Hafiz Indonesia dan da'i dalam berbagai kajian di banyak stasiun televisi nasional.
Telah Mendapat Bimbingan Agama Sejak Kecil
Syekh Ali Jaber telah mendapat bimbingan agama dari sang ayah, yang juga seorang penceramah, sejak kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diusianya yang masih 10 tahun, ia sudah menjadi seorang penghafal Alquran 30 juz. Dan diusia 13 tahun, ia diamanahi untuk menjadi imam di sebuah masjid di Kota Madinah.
Ia mendapatkan pendidikan formal dari ibtidaiyah hingga aliyah di Madinah. Setelah lulus sekolah menengah, ia melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran kepada tokoh dan ulama ternama yang berada di Madinah dan luar Madinah, Arab Saudi.
Perjalanan Karier
Di Madinah Syekh Ali Jaber rutin mengajar dan berdakwah di sekitar tempat tinggalnya, yakni masjid tempat ayahnya menyiarkan Islam dan Ilmu Alquran. Selain itu, ia juga aktif menjadi guru hafalan Alquran di Masjid Nabawi dan menjadi imam salat di salah satu masjid Kota Madinah.
Pada 2008, kala usianya 32 tahun, Syekh Ali Jaber terbang ke Indonesia. Ia menuju ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sana ia menjadi guru tahfidz (hafalan) Quran, Imam salat, khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok, NTB, Indonesia.
Di Lombok pulalah, Syekh Ali Jaber bertemu dengan sang istri, Ummi Nadia, yang merupakan seorang wanita asli Lombok.
Kariernya terus berlanjut sampai ia diminta menjadi imam salat tarawih di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta. Selain itu, ia juga diminta menjadi pembimbing tadarus Quran dan imam salat Ied di sana.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.
Pada tahun 2011, ia resmi menjadi Warga Negara Republik Indonesia (WNI). Nama Syekh Ali Jaber pun mulai naik daun setelah menjadi juri Hafiz Indonesia di RCTI dan rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne.
Karier Syekh Ali Jaber terus mengalir. Bahkan ia juga didapuk menjadi aktor dalam film Surga Menanti, pada 2016. Film tersebut berkisah tentang Dafa, Syakir Daulay, remaja yang bercita-cita menjadi seorang Hafiz Quran.
Popularitas Syekh Jaber tak kalah dengan penceramah ternama Indonesia lainnya. Meski sudah tenar lewat media, ia tetap rendah hati. Ia masih berkeliling menjadi khatib Jumat di masjid-masjid kecil di pelosok kota dan daerah.
Korban Penusukan
Ulama berusia 44 tahun ini sempat menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal pada September 2020 lalu. Saat itu ia tengah mengisi sebuah pengajian di Masjid Falahudin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Pelaku yang diketahui bernama Alpin Andrian (AA) mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber. Namun, tusukan tersebut berhasil dihindari, meski Syekh Ali Jaber harus mengalami luka di bahu kanannya.
Setelah penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber pun sempat meminta jamaah untuk tidak memukuli pelaku. Ia merasa kasihan melihat pelaku dan meminta jemaah agar segera menyerahkannya ke polisi.
"Saya kasihan (pelaku dipukuli). Saya katakan, 'sudah cukup, sudah, serahkan ke polisi'," kata Syekh Ali Jaber mengulangi perkataannya, saat ditemui usai pengajian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu malam.
Saat sidang, AA, pelaku penusukan meminta maaf secara langsung kepada Syekh Ali Jaber saat bertemu secara daring. Syekh Ali Jaber pun menanggapi permintaan maaf itu dengan mengatakan kalau ia sudah memaafkan AA sejak hari pertama kejadian.
"Dari hari pertama sejak kejadian, kamu (terdakwa AA) sudah saya maafkan," kata Syekh Ali Jaber.
Simak Video "Video: Teaser Misterius 'READY TO JUMP?' BLACKPINK"
[Gambas:Video 20detik]