Yael Shelbia, Wanita Tercantik Dunia 2020 yang Dinilai Tak Taati Perintah Agama

Yael Shelbia, Wanita Tercantik Dunia 2020 yang Dinilai Tak Taati Perintah Agama

Tim detikcom - detikHot
Rabu, 30 Des 2020 13:23 WIB
Yael Shelbia wanita tercantik 2019
Yael Shelbia, wanita tercantik dunia 2020. Foto: Instagram/@yaelshelbia
Jakarta -

Artis dan model asal Israel, Yael Shelbia berhasil menempati urutan teratas di daftar wanita tercantik dunia 2020 versi TC Candler. Tahun sebelumnya, ia berada di peringkat kedua.

Di posisi puncak kali ini, Yael Shelbia akhirnya bisa mengalahkan Tzuyu TWICE dan Lisa BLACKPINK.

Dengan wajah cantiknya, Yael Shelbia begitu mudah dikenal publik sebagai model. Meski begitu, kariernya menjadi kontroversi karena dirinya adalah siswi sekolah agama Ulpana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yael Shelbia dianggap tidak menaati perintah agama sebagai penganut Yahudi Orthodox. Ia dinilai tidak selayaknya menjadi model dengan pakaian terbuka.

Pihak sekolah sempat memberikan ancaman ke Yael Shelbia. Sang model terancam dikeluarkan. Bahkan sekolah tersebut sudah mengirimkan surat ke menteri pendidikan Israel.

ADVERTISEMENT

Meski begitu Yael Shelbia tetap bisa bersekolah. Ia diwajibkan menaati beberapa aturan baru.

Dikutip dari israel hayom, Yael Shelbia mengaku kehidupan religiusnya sebagai penganut Yahudi Orthodox cukup menyulitkannya sebagai model. Ia mengatakan tidak bisa memakan daging yang dipotong di luar aturan agamanya.

Saat melakukan pekerjaan di Milan, Italia, Yael Shelbia akhirnya hanya bisa memakan roti dan biskuit karena aturan itu. Wanita 19 tahun itu juga mengaku kehilangan banyak pekerjaan karena tidak boleh berpakaian seksi.

"Aku orang yang sangat taat. Aku percaya Tuhan dan aku berdoa padanya. Aku selalu mendengarkan ceramah para Rabbi. Aku menjalani Shabbat dan Kashrut. Saat aku di luar negeri, aku tetap menjalani Shabbat dan mencari restoran kosher untuk makan di sana," ungkap Yael Shelbia.

"Tapi yang paling sulit untukku saat Shabbat di luar negeri, aku tidak bisa berbicara di telepon dengan teman ataupun keluarga, jadi aku merasa kesepian," lanjutnya.

Pada hari Shabbat, penganut Yahudi Orthodox memang dilarang melakukan sejumlah kegiatan, seperti bekerja, bepergian jauh, memasang, mencari kesenangan, dan yang lainnya.

(dar/wes)

Hide Ads