Kepergian Lina Jubaedah Jadi Titik Terendah Rizky Febian

Wawancara Eksklusif

Kepergian Lina Jubaedah Jadi Titik Terendah Rizky Febian

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Minggu, 27 Des 2020 15:05 WIB
Rizky Febian
Meninggalnya Lina Jubaedah jadi titik terendah Riky Febian. Foto: Siti Fatimah
Jakarta -

Memiliki ayah seorang komedian Sutisna alias Sule yang sudah memiliki nama besar tidak lantas membuat karier Rizky Febian mulus-mulus saja. Pria yang akrab disapa Iky itu juga mengalami perjuangan yang tidak main-main ketika pertama kali terjun ke dunia musik.

"Menurut aku, aku bisa ada di titik ini karena aku berusaha untuk menghargai sebuah proses dulu. Bener-benar yang namanya lagu baru dikenal, kami sempat yang namanya promo sampe diusir security, promo sana-sini, nyanyi di kafe sana-sini," kenang Rizky Febian dalam wawancara virtual dengan detikcom, baru-baru ini.

"Awal tahun ini bikin label sendiri, manajemen sendiri, sempet ada di titik dimana nggak mau melanjuti, sempat bikin sebuah karya, tapi responsnya orang biasa saja. Iky juga ingin bilang tidak semua karya Rizky Febian, itu benar-benar rilis, orang langsung aware, karena semuanya proses. Makanya ketika org sudah kenal lagunya dan jadi ramai di media, ya itu bonus buat kerja tim yang sudah dilakukan," sambung dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah bersusah payah membangun karier, Rizky Febian pun mencoba merintis label dan manajemen secara mandiri. Akan tetapi, rupanya rencananya juga tidak selalu berjalan sesuai perkiraan.

ADVERTISEMENT

Ketika ia tengah berusaha merintis label dan manajemennya sendiri, kabar duka justru datang dari keluarganya. Ibunda Rizky Febian, Lina Jubaedah, meninggal dunia pada 4 Januari 2020.

Hal itu menjadi pukulan berat sekaligus titik terendah bagi Rizky Febian. Dia bahkan sempat nyaris memutuskan untuk berhenti bermusik untuk sementara waktu.

"Ketika awal tahun ini, gue bikin label dan manajemen, terus memang benar-benar dibentuknya tim, kami bikin tim yang sama-sama saling percaya satu sama lain. Ketika mau mulai, di tahun ini juga Iky dapet duka yang luar biasa, almarhum nyokap kan meninggal saat itu, di saat iky merintis membuat label. Terus kacau gitu aja, karena terpengaruh sama perasaan, semua, apa yang dirasain," kisah Iky.

"Terus mikir juga ketika bikin label sama manajemen harus mempersiapkan apapun itu. Akhirnya mikir ya udahlah nggak usah jalan, kami bingung harus ngapain," lanjut dia.

Ketika berada di titik terendah karena kepergian ibunya, justru pada akhirnya, nasehat dari Lina Jubaedah semasa hidup lah yang kembali membangkitkan semangat Rizky Febian untuk memulai kembali.

"Akhirnya yang bikin kami tahu mau ngapain itu ngelihat sosok almarhumah Mama lagi yang selalu memberikan amanah saat dulu tetap harus semangat, tetap harus membuktikan, karena dari kecil memang ingin mengangkat harkat dan martabat keluarga. Sampai akhirnya ya sudah, kami bangkit lagi, kami jalanin lagi labelnya," tutur Iky.

Di awal tahun, Rizky Febian sempat mengeluarkan single berjudul Tak Lagi Sama dan Melawan Dunia. Perlahan tapi pasti, ia mendapat hasil yang membuatnya kembali bersemangat dalam dua lagu pertamanya di tahun ini.

Rencananya pun berkembang, ia menjadwalkan untuk merilis album di tahun ini. Namun pandemi virus Corona yang tidak kunjung usai mau tidak mau membuat Rizky Febian jadi harus menunda niatannya.

Dia pun berpikir apa yang bisa dia kerjakan selama menunggu albumnya dirilis. Akhirnya, Rizky Febian pun mengeluarkan trilogi Garis Cinta yang berisikan tiga lagu, yakni Cuek, Mantra Cinta dan Makna Cinta.

"Ya sudah, pelan-pelan, sabar. Harusnya album, tiba-tiba kami tahan, kami stop karena pandemi, kami bingung, gimana nih gue harus mikirin, harus bikin sesuatu yang bikin orang aware sampai akhirnya ya itu trilogi Garis Cinta itu," ujarnya.

Belum lama ini, Rizky Febian juga mempersembahkan lagu untuk Lina Jubaedah yang berjudul Ku Rindu Ibu. Lagu itu dia rilis setelah menemukan kembali buku harian milik mendiang Ibunya tersebut.


Hide Ads