Ariana Grande tak hanya merayakan kebahagiaan Natal untuk dirinya sendiri. Ia menyiapkan kejutan manis bagi pasien di rumah sakit Inggris.
Ariana Grande memberi sumbangan kepada pasien di rumah sakit anak Royal Manchester di Manchester dan Manchester Royal Infirmary. Setiap pasien di rumah sakit itu menerima voucher senilai GBP 100 di momen Natal.
Hadiah voucher itu disimpan dalam sebuah kotak tanpa pesan dan nama pengirimnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini membawa banyak kegembiraan setelah semua yang hilang karena pandemi tahun ini. Ini merupakan tahun yang sulit," ujar salah seorang pekerja yang mengetahui tentang donasi tersebut dilansir dari MailOnline.
Manchester dan Ariana Grande memang seperti punya ikatan. Tiga tahun setelah peristiwa pemboman di konser yang digelarnya di stadion Manchester Arena, Ariana Grande disebut belum benar-benar lupa.
Seorang pembom bunuh diri menewaskan 22 orang dan melukai 139 ketika dia meledakkan sebuah perangkat saat orang-orang meninggalkan konser Ariana di tempat Manchester pada 22 Mei 2017.
Usai peristiwa nahas di konsernya, Ariana mengunjungi keluarga yang terluka di rumah sakit Royal Manchester Children pada hari-hari setelah serangan pemboman terjadi.
Scooter Braun sang manajer pelantun Thank U, Next itu mengatakan Ariana Grande masih mengatasi mentalnya pasca trauma.
Dalam wawancara di 2018 dengan British Vogue, Ariana mengungkapkan bahwa dia mengalami gejala gangguan stres pascatrauma.
"Sulit untuk dibicarakan karena begitu banyak orang telah menderita kerugian yang begitu parah. Tapi, ya, itu nyata," katanya.
"Saya berada di sana bersama penggemar saya, dan semua orang di sana mengalami hal yang luar biasa," tukasnya.
Sembilan bulan setelah kejadian pemboman itu, Ariana Grande disebut Scooter Braun menangis selama berhari-hari.
"Ketika dia mengetahui bahwa penggemarnya telah meninggal, dia sangat sedih. Dia menangis selama berhari-hari, dia merasakan segalanya," ungkap sang manajer.
(doc/doc)