Penyanyi sekaligus anak Sule, Rizky Febian, menjawab teka teki persoalan harta gono gini yang kerap disampaikan ayah tirinya, Teddy Pardiyana. Rizki justru mempertanyakan balik harta yang selama ini dia simpan di almarhum ibunya, Lina Jubaedah.
Rizki menuturkan, selama almarhum Lina masih ada, dia menitipkan uang dari pekerjaan hampir Rp 5 miliar. Uang ini disimpan karena Rizki ingin fokus di berkarya dan enggan memikirkan uang hasil pekerjaanya.
"Jadi semua taruh di mamah dan enggak ada masalah apapun. Yang mau saya tanyakan ini uang yang disimpan di mamah sekarang sudah jadi aset ada kos-kosan, ada vila, toko material, mobil. Ini adalah hak saya," ujar Rizki dalam konferensi pers di Bandung, Sabtu (19/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizki menyebut, dari informasi yang dihimpun kuasa hukum sejumlah aset yang dibeli dengan jerih payahnya justru telah dijual oleh Teddy. Salah satu aset yang telah hilang adalah sebuah vila, mobil Kijang Innova, dan baru-baru ini kos-kosan 32 pintu serta sebuah batu giok.
"Itu kan melanggar hak saya," ujar Rizki
Di media sosial, kos-kosan yang sempat diurus oleh Putri Delina pun terpampang akan dijual. Itu jelas melanggar hukum karena memperjualbelikan barang milik orang lain.
Di awal-awal pernikahan Teddy dan Lina, Rizki mengatakan, sempat terjadi ritual penyimpanan perhiasan dalam sebuah gentong. Rizky mengatakan, saat akan dibongkar kembali, emas milik ibu termasuk neneknya itu sudah hilang.
"Dulu katanya harus dibersihkan karena barang dari Sule. Ini ditaruh di dalam gentong. Karena penasaran sama nenek dibuka ternyata sudah 'bersih' tidak ada sama sekali emas di gentong," ungkap Rizki.
Dia menyebut emas yang ada di dalam gentong itu juga menjadi haknya karena berupa warisan dari almarhum Lina.
Kuasa hukum Rizky Febian, Ferdi Ferdian beritikad untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. Namun, jika memang Teddy enggan membicarakan pesoalan harta dan aset ini secara damai, bukan tidak mungkin Rizki menempuh jalur hukum.
"Untuk sementara kita masih upayakan semaksimal mungkin dengan kekeluargaan," pungkasnya.
(dar/dar)