Model Rusia, Lilia Sudakova, ditangkap polisi usai membunuh suaminya, Sergey Popov, dengan sebilah pisau. Ia menikam jantung suaminya tersebut karena merasa cemburu usai Popov membawa wanita yang baru dikenalnya di bar pulang ke rumah mereka.
Lilia pun tak membantah perbuatannya itu, ia mengaku pada petugas jika dirinya memang membunuh suaminya yang telah bersamanya selama empat tahun itu karena cemburu melihat tingkahnya dengan wanita lain.
Namun muncul fakta-fakta baru di dalam rumah tangganya. Sang ibu, Irena Sudakova, menyebutkan jika putrinya itu kerap menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama bersama dengan Popov.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Popov memiliki kebiasaan buruk di mana saat mabuk ia akan memukuli istrinya itu. Bahkan kejadian itu sempat disaksikan langsung oleh Irena, namun Lilia tetap memilih bersama dengan pria yang bekerja sebagai ahli IT tersebut.
"Lilia adalah korban, itu adalah membela diri. Ia terjebak dalam cinta yang rusak dan semua itu terjadi karena kecelakaan, itu adalah kecelakaan," bela Irena.
Hal serupa juga diceritakan oleh sahabat Lilia yakni Karolina Pavlovskaya. Wanita yang berprofesi sebagai stylist itu menyebutkan jika Lilia kerap terlihat termenung dan memiliki memar hingga bekas luka di tubuhnya.
"Lilia memiliki penampilan yang sangat cantik, namun ada kekosongan di dalam dirinya. Ia seperti hancur," tuturnya.
Akibat kejadian tersebut Lilia Sudakova terancam hukuman penjara 15 tahun. Irena pun melancarkan protes lewat beragam media, ia menyuarakan jika Lilia hanya membela diri dalam kejadian tersebut. Apalagi kejadian itu bermula dari tindak kasar Popov yang memukuli Lilia yang disaksikan tetangganya.
"Ia menarik rambutnya dan pada saat itu ia mencoba untuk menghalau tangan Popov namun tanpa sengaja pisau tersebut mengenai tubuhnya," tuturnya seperti dilansir dari DailyMail.
"Saat seorang saksi datang ke dapur, ia melihat bagaimana hal itu terjadi. Putriku tampak sangat terguncang," tambahnya.
Irena pun hanya bisa berdoa dan berharap agar persidangan yang digelar nanti bisa memberikan keadilan pada putri tercintanya itu. Ia hanya memohon Lilia dijatuhi hukuman minimal karena hal tersebut bukanlah kesalahan yang disengaja.
"Tak ada yang melihat ini sebagai tindakan bela diri. Ia tak mengarahkan (pisau itu). Ia melakukannya tak sengaja dan Popov meninggal. Ku harap ada peluang untuknya mendapatkan hukuman terendah (karena) ini semua sungguh tak adil," pungkasnya.
(ass/wes)