Intan RJ ditinggal meninggal oleh suaminya, Wahyu Indra Utama. Kejadian tersebut sudah berlangsung selama delapan bulan.
Namun kesedihan masih dirasakan oleh Intan RJ. Ia mengaku butuh waktu yang cukup lama untuk bisa bangkit dari kesedihannya tersebut.
"Masih, jadi masih belum bisa happy yang benar-benar happy gitu ya. Belum bisa bangkit banget walaupun orang luar melihatnya 'cepat ya bangkitnya, cepat ya recoverynya' ya alhamdulillah kalau orang melihat itu. Padahal aslinya ya terseok-seok sih aku sebetulnya," kata Intan RJ saat berbincang dengan detikcom, saat ditemui di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhirnya Intan RJ harus kembali ke keluarganya. Ia tak sanggup jika harus tinggal bertiga bersama anak-anaknya.
"Anakku untungnya lumayan kebantu karena ada adikku, Anton. Jadi dia lumayan ngebantu untuk nemenin anakku yang kedua, Abdullah. Karena lumayan agak kesusahan sih aku untuk mengganti posisi dan mengubah posisi sebagai papa untuk Abdullah itu aku susah," papar Intan RJ.
"Karena Abdullah itu anak kedua aku dekat banget sama sosok papanya. Jadi benar-benar harus cowok yang bisa menghandle dia. Untungnya aku kebantu sama adikku. Jadi kalau aku susah untuk mengarahkan Abdullah, aku kerjasama sama adikku. Pada akhirnya aku kembali ke keluarga, dan keluarga yang mensupport aku kembali untuk anak-anakku dan aku bisa bangkit," tambah wanita 35 tahun itu.
Intan RJ mengaku sangat rindu dengan Wahyu Indra Utama. Ia masih tak menyangka kalau akan cepat ditinggal pergi oleh suami tercintanya itu.
Tak hanya Intan RJ, anak-anaknya pun demikian. Almira Fathinna Kirana (8) dan Abdullah Maulana Utama (6) hingga saat ini juga masih sering menangis.
"Pada akhirnya dia (Abdullah) mengerti. Dia kadang-kadang masih suka ngigo, masih kadang-kadang suka nangis, 'aku kepengin di ajarin sama papa, pengin belajar sama papa' ya aku nggak bisa berkata apa-apa lagi kan kalau dia bilang begitu. Masih suka sangat nangis dia, masih banget," tutur Intan RJ.
Berbagai cara dilakukan oleh Intan RJ untuk memulihkan rasa rindu anak-anaknya tersebut. Namun di sisi lain, Intan RJ harus mengkesampingkan rasa sedihnya agar tak dilihat oleh sang anak.
"Kakaknya dia juga pun kalau salat magrib, kalau aku ada di rumah. kita kan selalu membiasakan kumpul salat berjamaah. 'Kita doain yuk untuk papanya mama Intan dan juga papanya kamu, Almira dan Abdullah' 'oke'. Nah abis dari situ mereka masih suka nangis, terutama anakku juga tiba-tiba dia datang meluk aku nangis sesegukan 'mama aku kangen papa' nggak bisa ngomong aku. Udah langsung berkaca-kaca akunya juga, bingung kan mau jawab apa," imbuh Intan RJ.
'yaudah kita doain papa ya kak, papa sekarang udah di surga' 'iya ma, tapi aku kangen dipeluk papa' 'sama, mama juga kangen dipeluk papa. Ya udah kita pelukan yuk. Anggep mama ini papa kamu dan aku anggap kamu papa ya, soalnya kamu kan badannya montok' jadi akhirnya aku bawa bercanda supaya dia teralihkan pikirannya," pungkasnya.
(hnh/nu2)