Awal Ngonten Pakai Ponsel, Jerome Poline Cerita Susahnya Gaet Subscriber

Awal Ngonten Pakai Ponsel, Jerome Poline Cerita Susahnya Gaet Subscriber

Yudistira Imandiar - detikHot
Jumat, 20 Nov 2020 19:05 WIB
Jerome Polin Sijabat, penulis buku Mantappu Jiwa
Foto: Tia Agnes/detikHOT
Jakarta -

"Minnasan, Konnijiwa!" Kata-kata tersebut menjadi ciri khas pembukaan video Jerome Polin di channel YouTube Nihongo Mantappu. Jerome merupakan mahasiswa Indonesia di Jepang yang mengambil jurusan matematika terapan.

Sejak 2017, ia aktif menjadi content creator yang mengunggah video di YouTube. Jangan salah kira, konten video Jerome kebanyakan bukan soal pelajaran matematika, walaupun dalam beberapa video ia membahas soal hitung-hitungan, tapi ia lebih banyak memberikan edukasi soal bahasa hingga cerita kehidupannya di Jepang.

Mulanya, Jerome terpikir untuk membuat video pembelajaran Bahasa Jepang dengan cara yang menarik. Pelajaran bahasa tersebut ia kemas dalam berbagai variasi konten, seperti vlogging.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jerome, content creator harus selalu punya pemikiran yang inovatif agar konten yang disajikan menarik dan bisa bernilai positif bagi penontonnya.

"Kita sebagai content creator selain harus tahu tujuan kita, kita juga harus inovatif ya. Aku kepikiran kalau cuma video tentang belajar Bahasa Jepang, orang-orang yang nggak tertarik Bahasa Jepang ya nggak akan nonton aku. Jadi aku kepikiran berarti aku harus berinovasi, aku buat untuk bisa mengembangkan channel ini," ujar Jerome dalam acara virtual talkshow 'Samsung Content Creator Class' hasil kerja sama detikcom dengan Samsung Customer Service, Jumat (20/11/2020).

ADVERTISEMENT

Jerome bercerita, perjalanannya merebut hati penonton di YouTube tidaklah instan. Dalam debutnya di YouTube, video Jerome hanya ditonton ratusan orang. Dalam kurun waktu 2017-2018 Jerome mengingat channel YouTubenya hanya punya sekitar 10-20 ribu subscriber.

Namun, ia tak lantas berkecil hati. Dia tetap membuat video yang lebih menarik dan konsisten mengunggahnya di YouTube minimal dua kali sepekan.

"Dengan konsistensi seperti itu apakah langsung berkembang? Tidak, perkembangannya sangat pelan. Jadi aku mau bilang, nggak mudah menjalani dunia content creator. Selain harus konsisten, kita juga harus kreatif. Nggak mudah memang tapi di situ serunya," ulas Jerome.

Kegigihan Jerome berbuah manis. Tahun 2019 channel YouTubenya berkembang pesat hingga saat ini memiliki lebih dari 5 juta subscriber.

Ia berpesan pada orang-orang yang ingin atau baru memulai menjadi content creator agar jangan takut untuk mencoba. Perkara peralatan yang tidak memadai bukan alasan untuk ragu menjadi content creator hebat. Sebab, yang terpenting adalah nilai dari konten yang dibuat. Jika konten menarik, video yang direkam dengan smartphone juga bisa mendapatkan banyak penonton.

"Aku dulu masih inget banget pakai Samsung Galaxy Note 4 dikasih papa, hadiah karena nilaiku bagus kalau nggak salah. Aku ngedit di situ, ngerekam pakai itu, aku nggak punya kamera. Jadi apakah peralatan itu penting, ya itu penting tapi bukan itu yang paling utama, tapi apa yang bisa kita berikan ke penonton," urai Jerome.

Dengan 5 juta subscriber di channel YouTube-nya, Jerome ingin membuat konten yang tidak hanya menarik tapi bisa terus mengedukasi penontonnya. Ia berpendapat penting bagi seorang content creator untuk membuat konten yang bermanfaat dalam jangka panjang, sehingga konten tersebut bisa memberi manfaat hingga waktu yang lama.

"Aku sampai 5 juta subscriber sekarang. Aku lagi fokus membuat karya-karya seperti edukasi misalnya. Itu kan jangka panjang banget. Kita harus mikir selain untuk yang laku di pasar yang sekarang, kita juga harus mikir konten yang bisa dinikmati jangka panjang. Sehingga orang yang melihat tahun depan bisa menikmati dan mendapatkan manfaatnya," papar Jerome.




(prf/ega)

Hide Ads